Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Transaksi Digital Meningkat 80%, Brand Harus Semakin Digital

        Transaksi Digital Meningkat 80%, Brand Harus Semakin Digital Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Era normal baru (new normal) menjadi peluang baru sekaligus titik balik bagi semua sektor bisnis untuk kembali bangkit setelah terpukul pandemi Covid-19. Perilaku konsumen pun berubah, membuat pemilik brand harus terus melakukan adaptasi dengan perubahan perilaku konsumen normal baru.

        Berdasarkan laporan terbaru We Are Social, pada 2020 disebutkan bahwa ada 175,4 juta pengguna internet di Indonesia. Artinya, ada kenaikan sekitar 17% atau 25 juta pengguna internet jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka tersebut 64% dari total keseluruhan penduduk Indonesia sebesar 272,1 juta jiwa.

        CEO TRAS N CO Indonesia mengatakan, bagi sebuah brand, situasi normal baru harus segera disiasati dengan baik. Salah satu cara paling efektif adalah dengan membangun brand yang kuat dalam lingkup digital. Karenanya melalui strategi dan penerapan branding yang tepatlah, sebuah brand dapat memenangkan kompetisi di tengah persaingan gelombang digitalisasi dan era normal baru.

        Baca Juga: Mengenal Paper One, Local Brand Penguasa Pasar Global

        Meskipun belum ada data pasti tingkat pertumbuhan penjualan online semasa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), berbagai survei mengungkapkan, selama masa pandemi, ketika semua orang berada di rumah, mereka melakukan berbagai kegiatan melalui internet. Termasuk untuk membeli produk kebutuhan mereka.

        "80 persen melakukan transaksi secara digital," ungkap Tri Raharjo.

        Ketika masa Covid-19, lanjut Tri Raharjo, sarana digital menjadi pilihan. Tak hanya fast moving consumer goods (FMCG), banyak sektor lainnya juga mengalami pertumbuhan secara digital, seperti produk imunitas dan produk online learning.

        Campina, salah satu brand FMCG dengan produk es krim merasakan hebatnya dampak pandemi Covid-19. Selama masa pandemi perusahaan es krim terkemuka ini mengalami penurunan penjualan sebanyak 66% dibanding tahun lalu.

        "Penjualan kami bergantung pada penjualan toko ritel karena PSBB penjualan turun," ungkap Harwindra Yoga, Corporate Marketing Campina.

        Menyiasati situasi tersebut, Campina mengembangkan omni channel melalui layanan pesan antar atau home delivery service. Melalui layanan, masyarakat bisa memesan es krim Campina untuk diantar ke rumah tanpa takut cair, dan gratis ongkos kirim. Layanan ini bekerja sama dengan layanan ride hailing, seperti Gojek dan Grab, serta sejumlah toko ritel modern, seperti e-commerce, Alfamart, dan Indomaret.

        "Layanan tersebut memang telah dilakukan sejak 2006, namun terjadi selama pandemi naik 500 persen," ujar Yoga.

        Sementara untuk mengakomodasi transformasi digital tersebut, TRAS N CO Indonesia sebagai lembaga kredibel dalam penelitian brand di Tanah Air dan IMFocus Digimarketing Consultant selaku Certified Google Partner, bekerja sama dengan Infobrand.id kembali menghadirkan penghargaan Indonesia Digital Popular Brand Award 2020.

        Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk tetap mematuhi protokol kesehatan penghargaan yang mengusung tema Marketing in the New Normal ini diselenggarakan melalui video conference dengan konsep e-awarding ceremony.

        "Apresiasi ini diberikan bagi brand-brand di Indonesia yang sukses membangun top of digital awereness, top of digital search, top of digital traffic, serta meningkatkan engagement brand-nya melalui media digital atau internet sehingga unggul dan populer dibandingkan brand lainnya," ungkap Tri Raharjo.

        Tri meyakini para peraih Indonesia Digital Popular Brand Award 2020 telah beradaptasi dengan baik terhadap era disrupsi teknologi saat ini. Menurutnya, mereka tidak hanya semakin kreatif dalam berfikir dan bertindak, namun juga konsisten dari upaya menjaga digital brand secara berkesinambungan dalam membangun dan membesarkan mereknya.

        Dengan kata lain, setiap brand perlu terus bergerak cepat dan lincah mengikuti arah perubahan lingkungan bisnis dalam menyongsong era revolusi industri generasi keempat ini. Kemajuan sebuah brand sangat ditentukan oleh bagaimana cara kita beradapsi dengan perkembangan zaman, kemudian menghadirkan brand ke hadapan pelanggan potensial melalui cara yang mudah dan simpel.

        Baca Juga: Mengenal Paper One, Local Brand Penguasa Pasar Global

        Untuk menentukan para peraih Indonesia Digital Popular Brand Award 2020, telah dilakukan Survei Indonesia Digital Popular Brand Index 2020 pada November 2019–Januari 2020 kepada 154 kategori produk dan lebih dari 1.131 brand tersurvei di Indonesia melalui tiga parameter penilaian, yakni Search Engine Based, Social Media Based, dan Website Based.

        Dari hasil survei untuk 154 kategori tersebut, Tri menemukan masing-masing 10 kategori teratas dalam daftar Top of Digital Search, Top of Digital Awareness, Top of Digital Traffic, dan Top of Digital Engagement.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Agus Aryanto
        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: