Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Rencana Aneksasi Israel, PKS: Keji!

        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengecam keras rencana Israel yang pada 1 Juli mendatang akan memulai aneksasi (pencaplokan) wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordan.

        Tindakan Israel ini sudah ratusan kali melanggar hukum internasional, melanggar HAM, serta mengancam stabilitas kawasan dan perdamaian dunia.

        Baca Juga: Bareng PBB, Liga Arab Keras Banget Minta Israel Hentikan Rencana Aneksasi

        "Upaya aneksasi di tengah pandemi Covid-19, di mana kondisi rakyat Palestina di pengungsian sangat memprihatikan, jelas-jelas tindakan yang tidak berperikemanusiaan. Israel untuk kesekian kali menunjukkan kejinya perlakuan," ungkap Jazuli geram.

        Anggota Komisi I DPR RI ini mendukung penuh sikap Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang sudah secara tegas menolak dan melawan rencana tersebut pada Sidang Terbuka Dewan Keamanan PBB pada 24 Juni 2020.

        Dirinya meminta Menlu untuk terus mengambil langkah diplomasi yang kuat dalam rangka membela hak-hak rakyat Palestina dan agar dunia tidak diam saja melihat arogansi Israel.

        "Bangsa dan negara Indonesia selalu berada di pihak Palestina sampai kapan pun. Selama Palestina masih mengalami ketidakadilan, pelanggaran HAM, dan situasi kemanusiaan yang buruk akibat tindakan biadab Israel selama berpuluh tahun," tegas Jazuli.

        Wakil Presiden Forum Parlemen Muslim Dunia (IIFP) ini mendesak negara-negara di dunia untuk tidak lagi menutup mata atas pelanggaran HAM dan hukum humaniter internasional yang dilakukan Israel. Lebih lanjut, Ketua Fraksi PKS ini meminta adanya langkah nyata dan konkret dunia internasional untuk menghentikan kebiadaban Israel.

        "Tidak cukup mengecam, tidak cukup resolusi-resolusi, perlu langkah nyata negara-negara di dunia secara kolektif melawan arogansi Israel. Kredibilitas badan-badan dunia seperti PBB benar-benar dipertaruhkan dalam hal ini," pungkas Jazuli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: