Bisa-bisanya Perampok Bobol Kantor Parlemen Eropa saat Lockdown
Memanfaatkan suasana yang sepi akibat diterapkannya penguncian wilayah (lockdown) guna mencegah penyebaran virus Corona, perampok membobol kantor Parlemen Eropa. Setidaknya 50 kantor anggota Parlemen Eropa dibobol perampok. Sejumlah komputer, tablet dan barang-barang lainnya digondol oleh para pencoleng.
Serentetan pencurian tampaknya telah terjadi terutama saat kantor itu hampir kosong, dengan pencuri mengobrak-abrik kertas dan membobol lemari besi di kantor anggota parlemen untuk mengambil barang-barang berharga.
Baca Juga: WHO Prediksi Kebangkitan Kasus Virus Corona Bisa Sangat Signifikan di Eropa
Anggota Parlemen Eropa Nico Semsrott, yang dua laptopnya dicuri, mengatakan ia kecewa dengan kurangnya respon dari Direktorat Jenderal Keamanan Parlemen Eropa, yang dikenal sebagai DG SAFE.
"Ini adalah skandal besar, dan saya tidak tahu mengapa semua orang tutup mulut," katanya seperti dikutip dari Politico, Kamis (2/7/2020).
"Kami sangat yakin mereka (pencuri) memeriksa semua barang-barang kami, karena terlihat sangat berantakan," sambungnya, seraya menambahkan bahwa ia telah menerima laporan antara 40 dan 100 anggota Parlemen Eropa (MEP) mendapati kantornya dirampok.
Semsrott memperingatkan rekan-rekannya tentang pencurian dalam sebuah email grup pada hari Senin dan memposting video di YouTube yang menunjukkan bagaimana pencuri memaksa membuka laci meja sebelum menggunakan kunci di dalam untuk membuka lemari besi berisi komputer. Ia mengatakan DG SAFE belum memperingatkan anggota parlemen terkait aksi pencurian.
Sementara itu Massimo Casanova, seorang anggota parlemen dari Liga Italia, menulis di halaman Facebook-nya bahwa dia telah mengajukan keluhan kepada Parlemen setelah beberapa orang tak dikenal masuk ke kantornya
"(Mereka) memaksa membuka lemari yang dikunci, saya tidak tahu mereka mencari apa," katanya.
Casanova mengatakan tidak ada barang yang hilang tetapi dia akan menyelidiki apakah ada dokumen yang telah diambil.
Pada bulan Maret, Presiden Parlemen David Sassoli memperkenalkan langkah-langkah tegas untuk melarang akses pengunjung luar, dan mendorong anggota parlemen serta staf untuk bekerja dari negara asal mereka sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran virus Corona. Kantor Parlemen Eropa pun sebagian besar tetap kosong sampai bulan Mei.
Seorang juru bicara Parlemen mengatakan majelis telah diberitahu tentang perampokan pada bulan April lalu, dan telah meningkatkan jumlah agen keamanan yang berpatroli, sementara agen lain mengontrol akses ke gedung.
Ia menambahkan bahwa DG SAFE sedang menyelidiki pencurian dan menjalin kontak dengan otoritas Belgia. Juru bicara itu mengatakan jumlah korban tidak dikonfirmasi, tetapi pejabat lain mengatakan jumlahnya sekitar 50 anggota parlemen.
Dita Charanzova, seorang MEP Ceko dari Kelompok Pembaruan Eropa dan seorang wakil presiden untuk keamanan, mengatakan ia telah meminta laporan kepada DG SAFE tentang pembobolan dan akan mengangkatnya pada pertemuan biro yang akan datang, yang mengawasi masalah administrasi.
"Untuk saat ini, tidak jelas apakah itu terisolasi atau (ada) kasus yang lebih luas," ujar Charanzova.
"Tapi kuncian itu meningkatkan kemungkinan tindakan mengingat semakin sedikitnya orang di dalam gedung selama krisis," imbuhnya.
"Saya hanya bisa mendorong anggota dan staf untuk melaporkan dugaan insiden," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: