Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buzzer Gak Ada Mati, Demokrat: Kasihan Pak Jokowi!

        Buzzer Gak Ada Mati, Demokrat: Kasihan Pak Jokowi! Kredit Foto: Antara/BPMI Setpres/Handout
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran menterinya sedang fokus menangani pandemi Covid-19 berikut dampaknya, oknum buzzer justru sering membuat pernyataan yang kontraproduktif. Tak hanya menyerang tokoh maupun parpol oposisi, kali ini buzzer yang identik sebagai pendukung pemerintah membuat pernyataan menyinggung hati para santri.

        Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Irwan, menyayangkan unggahan Denny Siregar di akun media sosial (medsos) pribadinya pada tanggal 27 Juni lalu. Denny mengunggah tulisan yang intinya dianggap menghina bahkan memfitnah tahfidz Alquran Daarul Ilmi, dengan keterangan "Adek-adekku Calon Teroris yang Abang Sayang" disertai foto ilustrasi anak-anak yang menggunakan ikat kepala bertuliskan kalimat tauhid.

        Baca Juga: Ultimatum Ustaz Ruslan Soal Denny Siregar: 14 Hari! Jika Tidak...

        "Saya menyayangkan bisa terjadi postingan itu. Ini sangat menyinggung hati para santri," tegas Irwan kepada wartawan, Jumat (3/7/2020).

        Anggota Komisi V DPR ini menilai, unggahan yang dibuat Deny Siregar itu tidak patut dilakukan sebab akan menguras energi pemangku negeri dengan menghadapkan pada persoalan baru.

        "Lebih baik energi kita gunakan bagaimana pandemi Covid-19 ini tidak terus menjangkiti Indonesia. Bukan justru secuil postingan yang sebabkan beban energi baru, yakni polarisasi politik lagi. Kasihan Pak Jokowi!" ujar Irwan.

        Legislastor asal Kalimantan Timur ini menyarankan agar pemerintah merangkul segenap komponen bangsa, termasuk santri untuk berperang melawan Covid-19, seperti yang dilakukan Partai Demokrat.

        "Kita baik dan bersinergi dengan santri. Semua itu dilakukan demi merangkul segenap elemen bangsa ini untuk merajut persatuan Indonesia seperti sila ke-3 Pancasila," tegas Irwan.

        Karena itu, Irwan menambahkan, akan lebih baik jika Presiden Jokowi menertibkan para buzzer-nya atau pendukungnya agar tidak membuat keruh keadaan di dalam negeri yang tengah dihadapkan problem pelik saat ini, yakni ekonomi dan pandemi.

        "Sudah saatnya istana tertibkan para buzzer dan pendukungnya. Jangan sampai jadi bumerang bagi Pak Jokowi," tandas Irwan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: