Wakil Komisaris Utama PT Hutama Karya (Persero) Lukman Edy, mengatakan, Hutama Karya saat ini tengah fokus menggenjot percepatan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Menurutnya, hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Rapat kabinet yang dipimpin Bapak Presiden Jokowi berkenaan dengan perkembangan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sangat jelas arahan dan perintahnya," katanya, di Jakarta, Rabu (8/7/2020).
Lanjutnya, ia mengungkapkan Presiden sangat mengandalkan pembangunan JTTS untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Baca Juga: Titik Penyekatan Check Point di Ruas Tol Hutama Karya Resmi Ditiadakan
Baca Juga: Terbelit Masalah Pembelian Tanah Milik Bentjok, Hutama Karya Buka Suara
"JTTS akan menjadi daya ungkit pertumbuhan ekonomi, apalagi di tengah lesunya pertumbuhan ekonomi dunia saat ini akibat dari Covid-19. JTTS juga akan menimbulkan multy player effect hingga 3 kali lipat dari PDB seiring dengan terbukanya konektivitas, efisiensi waktu tempuh dan tumbuhnya daerah daerah ekonomi baru. Ini yang beliau (Jokowi) harapkan," ungkapnya.
Sementara itu, ia mengatakan sampai saat ini pihaknya mendapatkan kepercayaan presiden untuk membangun JTTS sepanjang 2.765 km dari Lampung hingga Aceh. Berdasarkan Perpres No. 100/2014, yang kemudian direvisi menjadi Perpres No. 117/2015, Hutama Karya telah menyelesaikan tol sepanjang lebih kurang 700 km.
"Pembangunan tol dengan berbagai skema pembiayaan, antara lain; ekuity plus loan, turn key atau EPC Plus Finansial, dan PINA (Pembiayaan Infrastruktur Non APBN)," terangnya.
Lanjutnya, meski telah mendapat kepercayaan, pihak Hutama Karya selalu melakukan koordinasi dengan Bappenas,Kementerian PUPR, Kementerian BUMN, BKPM dan Kementerian/Lembaga lain untuk mendapatkan jalan terbaik penyelesaian JTTS ini.
"Antar lembaga negara ini biar nyambung dan sinergi, kita koordinasikan semuanya, baik dari aspek teknis maupun aspek pembiayaannya, itu kita koordinasikan," ujarnya.
Ia menyebut pemerintah memberikan dukungan yang cukup kepada Hutama Karya dalam bentuk PMN.
"Ini yang kita syukuri. PMN sebagai ekuitas ini sangat berarti, sekaligus memberikan kepercayaan kepada skema-skema pembiayaan dari sumber lain, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," imbuhnya.
Selain pembangunan jalan, pihaknya juga bertugas mendesain kawasan-kawasan ekonomi baru di sepanjang ruas JTTS, "Fasilitas-fasilitas ini sebagai value capture, baik itu kawasan industri, kawasan pariwisata, kawasan pemukiman dan perumahan. Ini adalah salah satu bentuk terobosan agar JTTS menjadi menarik bagi investor untuk menanamkan dananya membantu menyelesaikan tanggung jawab yang begitu besar dari bapak presiden," bebernya.
Namun demikian, untuk merampungkan tugas salah satu Proyek Strategis Nasional ini sesuai dengan target, Hutama Karya masih membutuhkan dukungan dan kepercayaan dari stakeholder, utamanya suntikan penyertaan modal atau dana investasi yang masih cukup besa
"Seperti yang disampaikan Bapak Presiden, memang benar bahwa saat ini Hutama Karya masih membutuhkan lebih kurang Rp386 Trilyun lagi untuk sampai dengan akhir tahun 2024 bisa menyelesaikan secara keseluruhan sebanyak 24 ruas mulai dari Lampung hingga Aceh" katanya.
Perlu diketahui progres hingga saat ini sepanjang ±700 km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut diantaranya adalah Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 km, Tol Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km, tol Palembang – Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km, dan Tol Medan Binjai (Medbin) seksi 2 dan 3 sepanjang 17 km.
Adapun di tahun 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dimana progress konstruksi sudah mencapai 97% secara rata-rata, disusul ruas tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 km dengan progress konstruksi telah mencapai 99%, serta terakhir ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: