Demi Pengembangan Vaksin, Inggris Kucurkan Dana Rp1,5 Triliun
Uji coba Tahap I dan II vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan Astrazeneca menunjukkan hasil yang menggembirakan, dengan 100 persen partisipan berhasil mengembangkan antibodi tanpa ada efek samping serius.
Perkembangan baru ini disambut baik oleh Pemerintah Inggris yang berupaya menyediakan akses vaksin yang terjangkau dan adil untuk seluruh dunia.
Baca Juga: Benarkah China Sponsori Peretasan Riset Vaksin Covid-19?
Selanjutnya, vaksin yang dikenal dengan kode nama Chadox itu akan memasuki uji coba tahap III yang melibatkan anak-anak dan lebih banyak partisipan di banyak negara seperti yang sudah berjalan di Amerika Serikat (AS), Brasil, dan Afrika Selatan.
Pemerintah Inggris telah mengucurkan dukungan dana sebesar 84 juta poundsterling (sekira Rp1,5 triliun) untuk membantu mempercepat pengembangan vaksin tersebut.
Astrazeneca berencana melakukan pengembangan lebih lanjut, produksi berskala besar dan mendistribusikannya. Perusahaan biofarmasi Inggris itu tetap berkomitmen untuk membuat vaksin tersebut agar dapat diakses secara luas dan merata, jika uji klinis tahap akhir terbukti berhasil.
Sejauh ini komitmen untuk memasok lebih dari 2 miliar dosis vaksin telah disepakati oleh Inggris, Amerika Serikat, Aliansi Vaksin Inklusif Eropa (Europe’s Inclusive Vaccines Alliance - IVA), Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (the Coalition for Epidemic Preparedness - CEPI), Gavi the Vaccine Alliance dan Serum Institute of India.
“Inggris beruntung memiliki peneliti-peneliti luar biasa yang bekerja sama dengan tim global yang sangat berpengalaman di AstraZeneca. Kemitraan ini bekerja dengan kecepatan luar biasa untuk menunjukkan hasil uji klinis dari vaksin chadox ini yang terbukti aman dan efektif dalam melindungi publik dari infeksi COVID-19,” kata Ketua Gugus Tugas Vaksin Inggris Kate Bingham.
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Rob Fenn yang juga bertindak sebagai kuasa usaha Kedutaan Inggris di Jakarta mengatakan bahwa Inggris dan Indonesia telah menekankan akan pentingnya vaksin yang terjangkau dan mudah diakses.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: