Pandemi virus corona telah menjadi bencana ekonomi bagi kebanyakan orang, tetapi tidak bagi CEO Tesla Elon Musk. Miliarder mobil listrik ini telah menghasilkan lebih dari USD48 miliar sejak 18 Maret dan 13 Agustus.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Rabu (19/8/2020) kekayaannya telah meningkat lebih dari 197%, menurut analisis baru oleh lembaga Institute for Policy Studies yang dirilis Senin lalu. Angka itu jauh lebih banyak daripada miliarder lain yang dibuat selama periode waktu yang sama.
Baca Juga: Saham Tesla Naik, Harta Elon Musk Meroket Ratusan Triliun
Hebatnya, Musk menghasilkan miliaran tanpa pernah mengambil gaji dari Tesla. Pendiri SpaceX ini menolak gaji pokok sebesar USD56.000 (Rp826 juta) setiap tahun.
Pada Januari 2018, Tesla mengumumkan tidak akan membayar Musk untuk 10 tahun ke depan, tidak ada gaji, bonus, atau saham sampai perusahaan mencapai kapitalisasi pasar USD100 miliar. Jika itu terjadi, Musk berpotensi menyalip CEO Amazon Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia.
Senin kemarin, kekayaan Musk naik lagi USD8 miliar (Rp118 triliun) berkat saham Tesla yang melonjak ke level tertinggi sepanjang masa. Berkat meroketnya saham dan kekayaan Elon Musk, kini ia menjadikan orang terkaya keempat di dunia dan meningkatkan persentase kekayaan bersihnya sejak 18 Maret hingga 246%, menurut perkiraan Bloomberg.
Berdasarkan Bloomberg Billionaires Index, perkiraan kekayaan Elon Musk berada di angka USD84,8 miliar (Rp1.251 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: