Turut mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi bersih di berbagai sektor, PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) melakukan kemitraan dengan beberapa pendidikan tinggi di Indonesia. Pertengahan bulan Agustus 2020 lalu, Surya Utama Nuansa (SUN Energy), ITERA dan Wijaya Karya Energy (WIKA Energy) menjalin kemitraan dalam membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di atas lahan terbuka seluas 1 hektar (ground-mounted) milik ITERA Lampung.
Donny Safrudin, Head of Sales SUN Energy, saat peresmian groundbreaking pembangunan PLTS di kampus ITERA Lampung mengatakan, PLTS berkapasitas 1 MW ini merupakan PLTS ground-mounted pertama dan terbesar di antara seluruh universitas di Indonesia. Proyek PLTS itu juga merupakan salah satu keberhasilan sinergi dari pemerintah daerah Lampung, BUMN, sektor pendidikan, dan pihak swasta untuk meningkatkan penggunaan energi baru dan terbarukan demi masa depan energi yang lebih baik.
Baca Juga: Dari Sawit: Tidak Ada Kata Setop untuk Daulat Energi!
“SUN Energy sebagai penyedia akses energi bersih, mulai dari tahap desain, konstruksi, pembiayaan, hingga pemeliharaan PLTS hingga 25 tahun ke depan, menyambut baik setiap inisiatif yang diprakarsai oleh sektor pendidikan untuk berkontribusi menjaga lingkungan dengan menggunakan energi bersih,” tegas Donny Safrudin, dalam siaran pers, Minggu (30/8/2020).
Rektor ITERA, Ofyar Z. Tamin mengharapkan, pembangunan PLTS ini segera rampung sehingga mahasiswa ITERA bisa segera melakukan penelitian terkait sistem energi tenaga surya yang tergolong sebagai teknologi baru ini. Menurutnya, jika selama ini mahasiswa hanya mendengar dan tahu teori saja, tahun 2021 nanti mereka sudah bisa melihat dan belajar langsung karena benda dan teknologinya ada di wilayah mereka sendiri.
Kerjasama industri lainnya dibuktikan dengan instalasi sistem energi tenaga surya di Gedung Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (UNDIP), yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 26 Agustus 2020. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan yaitu dengan membangun infrastruktur yang memadai. Melalui instalasi sistem energi tenaga surya yang dilakukan oleh SUN Energy ini, beban listrik lembaga pendidikan tinggi dapat lebih ringan dan bisa menjadi sarana penelitian tentang energi baru dan terbarukan.
Menurut Donny Safrudin, instalasi PLTS di lingkungan pendidikan tinggi, selain dapat menghemat biaya listrik di universitas, juga menjadi sarana penelitian dalam mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang energi baru dan terbarukan. SUN Energy mengajak lembaga pendidikan tinggi lain untuk berinisiatif menggunakan sistem energi tenaga surya karena SUN Energy dapat menyediakan sistem tenaga surya tanpa biaya dimuka, yang dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan mahasiswa dan dosen demi menciptakan sumber daya manusia sehingga mampu berinovasi dan bermanfaat bagi Indonesia.
SUN Energy merasa bangga menjadi bagian bagi terciptanya energi ramah lingkungan di lingkungan Perguruan Tinggi. Selain menciptakan energi ramah lingkungan, SUN Energy turut membantu mahasiswa untuk mengembangkan penelitian mengenai sistem energi tenaga surya.
“Harapan kami, SUN Energy dapat terus menjadi bagian dari perubahan masa depan energi baru dan terbarukan di berbagai Perguruan Tinggi dari Sabang sampai Merauke,” tutup Donny.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: