Wartawan senior Hasril Chaniago menjadi perbincangan publik usai dirinya mengungkit soal kakek Politisi PDIP Arteria Dahlan.
Ia menceritakan bagaimana Soekarno pada saat itu dielu-elukan oleh masyarakat Sumatera Barat, namun kemudian dijauhi karena memasukkan ideologi komunisme yang dianggap menentang Pancasila. Baca Juga: Isu PDIP Ditolak di Sumbar, Benarkah Bendera Partai Dicopoti?
Sambungnya, ia pun menyentil Arteria Dahlan yang juga turut hadir dalam acara tersebut. Ia mengungkit soal latar belakang keluarga Arteria Dahlan.
"Arteria Dahlan itu mamaknya itu Bachtaruddin, nama kakeknya itu. Bachtaruddin itu pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota konstituante setelah Pemilu 1955," katanya, dalam acara Indonesia Lawyers Club TV One, Selasa malam (8/9/2020). Dengan tema 'Sumbar Belum Pancasilais?'
Kemudian, ia menegaskan bahwa ketidakpahaman akan sejarah bisa membuat orang-orang melakukan kesalahan. Termasuk dengan yang terjadi pada Puan Maharani. Baca Juga: Gegara Ucapan Puan Maharani, PDIP Terlanjur Dapat Label Negatif
"Kenapa kita tidak memahami sejarah? hal tersebut bisa terjadi juga dengan Puan, dengan siapa saja ya. Salah ucap, sengaja atau tidak, karena tidak memahami sejarah," katanya.
Lebih lanjut, ia juga menyentil Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Saya ingin menghibur ibu Mega, beliau mengatakan tidak pernah, calon PDIP menang di Sumatera Barat,"
Ia pun juga mengenang soal eratnya hubungan antara Taufik Kiemas, politikus senior PDIP sekaligus suami Megawati yang sudah wafat, dengan Minangkabau.
"Pak Taufik itu begitu perhatiannya pada Minangkabau. Saya dengar cerita, hanya ada dua foto besar di ruang Pak Taufik. Satu foto Bung Karno, yang kedua foto Taufik Kiemas gala Datuk Basa Batuah pakai adat Minang di ruang kerjanya. Apalagi yang kita ragukan dengan minangnya Uni Puan dan Ibu Mega," ujar Hasril.
Karena itu, ia menyarankan agar pihak yang dekan dengan Puan untuk membujuk Ketua DPP PDIP itu atas pernyataanya soal Sumatera Barat.
"Mohonlah tolong kawan-kawan di PDIP itu bujuk Mbak Puan itu, minta maaf itu tidak memalukan, malah menimbulkan kehormatan. Dan meminta maaf itu bukan hanya karena kesalahan. Orang menunggu, betul itu kata Hasto, kata Arteria, itu kata Basarah, yang kata Puan sendiri mana?" tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil