Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sukses Jadi Produsen Pupuk Organik, Fajar Gumelar Buka Lapangan Kerja bagi Masyarakat

        Sukses Jadi Produsen Pupuk Organik, Fajar Gumelar Buka Lapangan Kerja bagi Masyarakat Kredit Foto: Kementerian Pertanian
        Warta Ekonomi, Ciamis, Jawa Barat -

        Pembangunan ketahanan pangan merupakan isu strategis dalam pembangunan nasional yang dari hari ke hari semakin besar tantangannya, baik dalam skala global maupun negara kita sendiri.

        Untuk memulai itu semua diperlukan dukungan dari sumber daya manusianya. Sebagai negara agraris, hendaknya masyarakat Indonesia tidak akan  mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akan pangan. Saat ini fokus Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo pada proses peningkatkan kualitas produksi dan penambahan lapangan kerja di sektor pertanian, khususnya untuk generasi milenial.

        Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan bahwa pertanian merupakan sektor yang potensial dan menjanjikan bagi generasi milenial.

        Baca Juga: Percepat Regenerasi Petani, Bupati Tanah Laut Siap Dukung Program YESS

        "Sudah saatnya generasi milenial melanjutkan pembangunan pertanian dengan menciptakan peluang-peluang baru sesuai dengan kemajuan jaman," ungkap Dedi dalam keterangannya, Selasa (15/9/2020).. 

        Kementerian Pertanian sendiri memiliki enam Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), satu Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian (SMK-PP) yang bertujuan untuk mencetak alumni sebagai job seeker dan job creator.

        "Sebagai pendidikan vokasi, tentunya Kementan lebih menfokuskan alumni dari Polbangtan, PEPI, dan SMK-PP untuk mampu menciptakan pekerjaan sendiri dan mampu memberikan lapangan pekerjaan bagi orang lain," papar Dedi.

        Upaya Kementan membuahkan hasil. Adalah Fajar Gumelar yang telah membuktikan bahwa alumni Polbangtan merupakan SDM yang berkualitas sebagai job creator. Saat ini Fajar Gumelar bersama rekannya sedang menekuni usaha sebagai produsen pupuk organik yang berlokasi di Desa Petirhilir, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat.

        Berawal dari  kepedulian Fajar terhadap kualitas tanah yang semakin menurun akibat penggunaan bahan kimia berlebih, baik pupuk kimia ataupun pestisida kimia. Ia pun mencoba untuk memperbaharui serta mengembalikan kondisi tanah ke posisi ideal dengan penggunaan pupuk organik. 

        Fajar Gumelar bersama rekannya tergabung dalam Kelompok PWMP asal Polbangtan Bogor dengan nama Best Organic Fertilizer (BOF). Mereka mengeluarkan produk pupuk organik dengan nama Pandawa. Spesifikasi pupuk Pandawa adalah C/N 16; C-Organik 46.48%; pH 7.81; kadar air 23.86, dengan komposisi pupuk yang terdiri dari Rumen, Dedak, Pupuk Kandang, dan Molase.

        "Pupuk produksi kami mengandung bahan organik atau bahan alami yang bermanfaat untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah, meminimalisir terjadinya residu kimia pada tanah, mempercepat pertumbuhan tanaman dan ramah lingkungan. Slogan kami ambil manfaat dari bumi," jelas Fajar.

        Dia bilang, menjalankan usaha ini tidaklah mudah, butuh niat dan tekat yang kuat agar usahanya dapat terus berjalan. Suka-duka dalam menjalankan usaha produksi pupuk ini pun pasti ada. "Mulai dari produksi hingga pemasaran contohnya terkadang konsumen tidak sanggup membayar di awal sehingga diutang dan akan dibayar pada saat panen," ungkap Fajar.

        Fajar terus berusaha dengan gigih sampai akhirnya saat ini usahanya berkembang dan bekerja sama dengan Kelompok Tani Taruna Karya Mandiri. Fajar kembali menyampaikan, "alhamdulillah walaupun banyak suka-duka, tetapi masih bisa bertahan saat pandemi ini, dan minimal bisa membantu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar, meskipun jumlahnya belum banyak," tambahnya. 

        Tak hanya kesuksesan untuk ia dan kelompoknya, usaha yang dikelolanya menjadi peluang lapangan usaha untuk sekitarnya. Kini ia telah memberikan lapangan kerja untuk delapan orang, dan lima orang di bagian pemasaran.

        Dalam memasarkan produknya, petani milenial ini memanfaatkan media sosial Instagram @pupuk_organik56 dan email/fb porganik56@gmail.com, selain ia juga memasarkannya langsung kepada petani dan toko pertanian di beberapa daerah, seperti Ciamis, Bandung, Majalengka, dan sekitarnya.

        Menurut Fajar, pencapaiannya saat ini tidak lebih karena doa dan dukungan dari orang-orang terdekatnya serta kepuasannya saat dapat membuka lapangan kerja bagi orang lain. Di akhir wawancara, Fajar menyampaikan, "bagi siapa pun yang pernah kehilangan semangat, kegagalan hanyalah sebuah hal yang sifatnya sementara, jadi jika jatuh, maka harus berdiri lagi."

        Ketangguhan Fajar dan rekannya merupakan bukti kesuksesan pendidikan vokasi pertanian dalam membentuk SDM yang tangguh dan mandiri.

        Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti memberikan apresiasi terhadap kegigihan generasi milenial yang tak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan yang ada. "Melalui pendidikan vokasi, Kementan terus berupaya mencetak generasi milenial yang mandiri, maju, inovatif, serta memiliki pola pikir modern sehingga dapat bersaing baik di tingkat nasional dan global. Tak hanya itu, lulusan pendidikan vokasi juga harus bermanfaat bagi lingkungan masyarakat sekitanya," papar Santi.(NRT/VTR)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: