Survei yang dilakukan Komite Nasional Pengendalian Tembakau menemukan bahwa mayoritas perokok tidak percaya bahwa perilaku merokok menyebabkan lebih rentan tertular COVID-19.
"Sebanyak 63,6 persen responden perokok tidak percaya perokok lebih rentan tertular COVID-19 dan mayoritas dari mereka tidak percaya merokok akan memperparah gejala COVID-19," kata peneliti utama survei Komnas Pengendalian Tembakau, Krisna Puji Rahmayanti saat peluncuran hasil survei yang diliput secara daring dari Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Kasus Corona di Yogya Ada Penambahan Jadi 1.895 Kasus
Survei dilakukan terhadap 612 responden dari berbagai daerah di Indonesia selama 15 Mei 2020 hingga 15 Juni 2020 atau tiga bulan setelah status Darurat Corona pada akhir Februari 2020. Berkebalikan dengan responden perokok aktif, responden yang bukan perokok atau mantan perokok ternyata percaya merokok dapat menyebabkan seseorang mudah tertular COVID-19.
Sebanyak 84,1 persen responden yang bukan perokok atau mantan perokok percaya bahwa perokok lebih rentan tertular COVID-19. Sebanyak 87,2 persen dari mereka, bahkan percaya bahwa merokok dapat membuat gejala COVID-19 lebih parah apabila tertular.
Banyak kajian ilmiah sebenarnya telah menyatakan terdapat hubungan kausalitas antara perilaku merokok dengan penularan COVID-19 dan tingkat keparahan gejala COVID-19.
"Perilaku merokok membuat perokok lebih mudah tertular COVID-19 dan memperparah komorbid pada pasien COVID-19," kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia Agus Dwi Susanto.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: