Tinggalkan Partai AHY, Ferdinand Dituduh Pro Jokowi: Buat Kaum Kadal, Anda Salah..
Ferdinand Hutahaean resmi mengundurkan diri dari partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yakni Partai Demokrat dan sekarang dia memihak pemerintahan Joko Widodo.
Ia menjelaskan alasan dirinya meninggalkan Demokrat karena berbeda prinsip dan keyakinan politik. Puncaknya terkait masalah Undang-Undang Cipta Kerja. Baca Juga: Ferdinand Resmi Tinggalkan Partai AHY, DS: Selama Datang di Dunia Hati Nurani, Bro!
Bahkan, di tengah keputusan tersebut, Ferdinand tak luput dari tuduhan miring dari kalangan yang disebutnya "kaum kadal."
Ia mengatakan, kepada mereka yang memberi cap penjilat, "jadi kepada kaum kadal-kadal yang coba merusak integritas saya dengan kata penjilat, anda salah. Salah orang dan salah waktu. Kalau mau menjilat, mestinya saat salam komando ini saya menjilat Jokowi biar jadi pejabat." katanya kemarin. Baca Juga: Mundur dari Demokrat, Ferdinand Hutahaean Sebut Beda Prinsip
Lanjutnya, ia menyebut saat ini pemerintah sedang melawan musuh negara yaitu pihak yang ingin merusak NKRI dan Pancasila serta politisi yang mencari keuntungan politik dari kisruh bangsa.
Ia mengaku keberpihakannya kepada pemerintah merupakan keberpihakan kepada negara. Sambungnya, ia mengatakan saat ini pemerintah sedang bekerja keras.
"Tapi disisi lain ada sekelompok orang berpolitik untuk kelompok, bahkan tega rusak NKRI, saya akan lawan."
"Sekarang saya mendukung pemerintah bukan mendukung Jokowi sebagai pribadi. Pemimpin akan datang dan pergi tetapi negara tak akan pergi. Dan saya selalu berpolitik untuk bangsa," tegasnya.
Kepada kalangan yang menuduhnya penjilat penguasa demi mendapatkan jabatan, Ferdinand katakan hanya menertawakan mereka. "Karena dia tak kenal dengan Ferdinand Hutahaean."
Selain itu, ia juga menegaskan kalau seandainya memiliki jiwa penjilat, dia bisa saja mendekati Jokowi sejak pemilu 2014 dengan melontarkan "puja-puji, sudah pasti saya jadi pejabat.
"Penjilat? Hahaha saya harus tertawakan tuduhan itu kepada saya. Apa yang mau saya jilat? Siapa yang mau saya jilat? Jokowi? Ahhh dari dulu kalau saya punya mental penjilat, tak akan saya tinggalkan Jokowi karena beda prinsip tentang subsidi dan pembangunan. Kalau saya penjilat sudah jadi pejabat saya dari dulu." tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Ossy Dermawan menyampaikan terima kasih kepada Ferdinand atas kontribusi selama ini.
Ossy berharap Ferdinand mendapatkan sukses yang sama dalam pengabdian yang baru di luar Partai Demokrat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil