Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Prancis Hina Islam, UAS: Tidak Ada Tawar-menawar dengan Penghina Nabi

        Prancis Hina Islam, UAS: Tidak Ada Tawar-menawar dengan Penghina Nabi Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Presiden Prancis Emmanuel Macron masih terus membela kartun Nabi Muhammad SAW dan menuduh Islam dalam kondisi krisis. Negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim juga terus melakukan gerakan boikot atas produk-produk Prancis.

        Gerakan tersebut membuat khawatir Prancis hingga Duta Besar Prancis meminta supaya gerakan tersebut dihentikan. Namun, permintaan tersebut mendapatkan penolakan hingga Macron meminta maaf dan menghentikan kartun Nabi yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat.

        Baca Juga: Massa PA 212 Hari Ini Bakal Geruduk Kantor Kedubes Prancis

        Ustaz Abdul Somad (UAS) menjawab tidak ada tawar menawar bagi orang-orang yang menghina Nabi Muhammad.

        "Syekh Al-Azhar, Guru kami di Al-Azhar Kairo, Mufti Al-Azhar, ulama Al-Azhar Syekh Ali Jum'ah menolak ajakan Presiden Prancis untuk menghentikan boikot. Tidak ada tawar-menawar bahwa mereka kedutaan Prancis di Kairo menelepon Syekh Azhar supaya membuka boikot ini. Tidak, umat Islam wajib memboikot," ujar UAS, Minggu (1/11).

        "Kita bisa minum susu produk kami, kita bisa makan makanan kami, kalau kalian masih mengejek. Ini adalah salah satu bukti kita punya kekuatan ekonomi. Kita punya solidaritas luar biasa. Tidak ada tawar-menawar dengan penghina Nabi Muhammad," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: