Menjelang HUT ke-63 Pertamina, sekaligus hari pahlawan, PT Pertamina (Persero) melalui program Kemitraan menggelar kick off program Pertamina UMKM Academy: Fast Track.
Acara ini digelar untuk mendorong para pahlawan ekonomi atau UMKM mitra binaan Pertamina naik kelas. Ditargetkan sebanyak 450 mitra binaan akan naik kelas setelah mengikuti acara yang diadakan hingga 15 Desember tersebut.
Baca Juga: Jelang HUT ke-63, Pertamina Resmikan Tiga BBM Satu Harga pada Hari Pahlawan
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan bahwa program UMKM Academy merupakan program akselerasi bagi UMKM agar naik kelas. Maksud naik kelas di sini adalah telah memenuhi sejumlah kriteria untuk perkembangan produksi dan pemasaran dari UMKM tersebut.
Kriteria tersebut di antaranya, adanya peningkatan jumlah pegawai, peningkatan nilai pinjaman, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan omzet, pelibatan masyarakat sekitar untuk menghasilkan produk, pemasaran produk di luar kota/negeri, memperoleh sertifikat nasional/internasional.
"Parameter UMKM naik kelas adalah telah memenuhi minimal satu dari kriteria tersebut," kata Fajriyah dalam keterangan pers, Selasa (10/11/2020).
Untuk mekanisme kegiatan, terlebih dahulu dilakukan kurasi dan verifikasi pada mitra binaan (MB). Kurasi dilakukan untuk MB dengan masa pinjaman minimal 1 tahun dengan kolektibilitas lancar. Setelah itu, terpilih 450 MB dan diverifikasi berdasarkan kemauan ikut serta program, kondisi usaha, dan penggunaan teknologi guna menunjang usaha.
Setelah terverifikasi, para mitra binaan akan dikelompokkan berdasarkan kelas hasil verifikasi, yakni Go Modern, Go Digital, Go Online, dan Go Global. Dengan jumlah peserta Pertamina UMKM Academy: Fast Track naik kelas sebanyak 75 MB Go Modern, 150 MB Go Digital, 125 Go Online, dan 100 MB Go Global.
"Dengan kerja sama dari semua pihak, kami optimistis target tersebut dapat tercapai," kata Fajriyah.
Fajriyah menuturkan, program ini akan diberikan kepada mitra binaan yang benar-benar sudah siap mengisi pasar nasional dan atau dunia melalui kegiatan ekspor. Secara garis besar, peserta akan diberi pelatihan pembuatan website, listing di situs e-commerce, pelatihan marketing dan motivasi agar bisa tumbuh dan menginspirasi UMKM lainnya. Lalu, ada pelatihan implementasi aplikasi digital, sosial media, dan otomatisasi produk.
Kemudian, secara lebih spesifik, Pertamina akan mengelompokkan kurikulum untuk masing-masing kelas sesuai roadmap pembinaan. Sebagai contoh, dalam kelompok Go Modern akan ada kurikulum Pelatihan Kemasan, Branding, dan Standarisasi Produk. Atau pada kelompok Go Global terdapat kurikulum Fast Track Pengenalan Ekspor UKM.
"Inti dari tujuan program ini adalah untuk menjadikan UMKM mitra binaan mengalami perubahan kondisi yang lebih baik, dari sebelum mengikuti program dan pascamengikuti program. Tentunya dengan dibuktikannya pencatatan laporan oleh pendamping. Jika tercapai, UMKM tersebut dapat dikatakan sudah naik kelas," tuturnya.
Hadir dalam kick off program Pertamina UMKM Academy pada Selasa (10/11) yakni Tajudin Noor, Corporate Secretary PT Pertamina (Persero); VP Corporate Communication of PT Pertamina (Persero) Fajriyah Usman; Chairman ICSB Indonesia sekaligus Founder & Chairman MarkPlus, Inc Hermawan Kartajaya; dan pihak dari ID SEED.
Dengan naik kelasnya UMKM, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan penyediaan lapangan pekerjaan. "Ini sebagai implementasi Goal 8 Sustainable Development Goals (SDGs). Diharapkan dapat membantu masyarakat mendapat pekerjaan yang layak dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Fajriyah.
Sementara itu, Chairman ICSB Indonesia sekaligus Founder & Chairman MarkPlus, Inc. Hermawan Kartajaya mengatakan, pihaknya cukup bangga menjadi bagian pengembangan UMKM Indonesia menuju pasar internasional. "Digitalisasi yang dilakukan UMKM harus dilakukan secara OMNI, artinya online, offline, dan humanity yang berkesinambungan," katanya.
Selain itu, dalam paparannya, Hermawan menyampaikan bahwa kondisi krisis yang terjadi seperti saat ini harus jadi momentum kebangkitan. Bersama Pertamina, Hermawan yakin UMKM bisa didorong keluar dari krisis ini dan bangkit kembali sehingga bisa kembali menjadi salah satu aset pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
"Pemulihan ekonomi tidak boleh lebih dari dua tahun. Untuk itu, perlu ada semangat entrepreneur yang dibarengi dengan semangat marketing agar UMKM saling bersaing untuk mengembangkan bisnisnya," kata Hermawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Puri Mei Setyaningrum