Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan mengatakan bahwa pembangunan pertanian harus selalu ditingkatkan.
"Selama lima tahun ke depan fokus utama Kementan adalah pengembangan komoditas strategis melalui peningkatan produksi komoditas utama, salah satunya adalah peternakan melalui upaya peningkatan ekspor 300%, dan pemanfaatan KUR pertanian Rp50 triliun per tahun," papar Syahrul.
Sebagai salah satu komoditas utama, sektor peternakan menjadi fokus utama Kementan. Upaya peningkatan produksi ternak dan modifikasi genetik ternak pun perlu dilakukan guna mencapai swasembada daging.
Baca Juga: Kepala BPPSDMP: Program YESS Solusi Regenerasi Petani
Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi yang siap mendukung peningkatan produktivitas peternakan. Hal ini telah dibuktikan dengan keberhasilan NTT untuk memenuhi ebutuhan daging nasional.
Sebagai langkah nyata dukungan terhadap peningkatan produksi ternak, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengungkapkan pentingnya dukungan SDM.
"Perlu ada upaya terus menerus menggenjot pembentukan SDM peternakan unggulan, maju, mandiri, dan profesional untuk mengelola budi daya ternak dengan baik. Dan yang tak kalah penting adalah mencetak wirausaha ternak berdaya saing melalui lembaga pendidikan," kata Dedi.
Untuk itu, Kementan melalui BPPSDMP menaikkan transformasi kelembagaan SMK-PP Negeri Kupang menjadi Politeknik Pembangunan Peternakan NTT. "Tranformasi kelembagaan SMK-PP Negeri Kupang menjadi Politeknik Pembangunan Peternakan (Polbangtan) NTT merupakan sebuah langkah maju dalam mendukung pengembangan ternak di NTT," tambah Dedi.
Saat audiensi terkait transformasi SMKPP Negeri Kupang menjadi Politeknik Pembangunan Peternakan NTT bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengingatkan, dalam pembentukannya, Politeknik Pembangunan Peternakan harus memastikan output SDM yang lulus dan tamat harus mampu mandiri dan mengaplikasikan ilmunya sebagai peternak yang berhasil.
Lebih Lanjut, Viktor mengarahkan supaya tranformasi kelembagaan memperhatikan potensi yang ada di NTT. Desain Program Studi dan alumninya dapat menjawab dan berkorelasi dengan kondisi dan permasalahan di NTT saat ini.
"Saya berharap tranformasi SMK-PP menjadi Polbangtan Kupang dengan tampilan yang berbeda dari sisi desain Program Studi dan output SDM-nya yang bukan sekadar memiliki ilmu, tetapi berkarakter kuat dan memiliki daya tahan dalam menghadapi setiap persoalan yang dihadapi," tegas Gubernur.
Untuk itu, Gubernur yang lebih sering berada di lapangan ini menginginkan Polbangtan Kupang hadir di NTT harus dengan konsep yang benar. "Saya sering turun ke lapangan, masalah bidang peternakan di NTT bukan saja berkaitan dengan populasi ternak, melainkan pakan ternak. Untuk itu Polbangtan Kupang hadir di NTT mesti dengan konsep yang benar dan sesuai dengan karakteristik NTT," tegas Viktor.
Pada kesempatan tersebut, Viktor mengarahkan agar seluruh berkas perizinan disiapkan dan dilengkapi dengan baik untuk selanjutnya dibicarakan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di Jakarta pada 30 November 2020.
Baca Juga: Demi Stabilitas Pangan, Kementan Dukung Pertanian di Wilayah Ini
"Kebetulan saya akan bertemu dengan Pak Menteri tanggal 30 November 2020, Ibu Idha bersama tim agar menyiapkan berkas perizinanya agar menjadi salah satu agenda pembahasan. Dan selanjutnya transformasi dan pembangunan Poltanbang segera terealisasi di NTT pada 2021," ujar Gubernur.
Selanjutnya, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa tranformasi SMK-PP menjadi Polbangtan Kupang telah siap dari sisi lahan beserta tenaga pengajar dan fasilitas infrastruktur pendukungnya, tetapi masih terkendala pada izin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
"Kami siap melakukan tranformasi dimaksud, baik dari sisi lahan yang siap seluas 100 ha. Tenaga pengajar dengan mengoptimalkan tenaga yang ada dan ditambah lagi perekrutan untuk spesifikasi bidang peternakan serta infrastruktur penunjang. Tetapi, kami masih terkendala pada izin di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Terima kasih karena Pak Gubernur mau fasilitasi izin ini," ujar Idha.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Staf Khusus Gubernur Bidang Politik Imanuel Blegur dan Kepala Dinas Pertanian Provinsi NTT Lecky Frederich Koli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti