Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bu Susi Akhirnya Bersuara, Menteri Edhy Prabowo Dicokok KPK

        Bu Susi Akhirnya Bersuara, Menteri Edhy Prabowo Dicokok KPK Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode pertama, Susi Pudjiastuti sebelumnya sempat bicara terkait bisnis Benur Lobster di Pesisir Barat Lampung.

        Ia menilai harga Benur Lobster yang tidak menentu. Ia menyebut keadaan ini disebabkan karena adanya bisnis ilegal, dan berdampak kepada para nelayan. Baca Juga: Teman Partai Dicokok KPK, Gerindra Tabok Gerindra: Tamat Cita-Cita Prabowo Jadi Presiden

        “Harga Tak Menentu, Bisnis Ilegal Benur Lobster di Pesisir Barat Lampung Rugikan Nelayan,” kata Susi, dikutip dari cuitan dalam akun Twitternya, yang diunggahnya pada Selasa (24/11/2020). Baca Juga: Susi Mendadak Jadi Peragawati, Warganet Usul Honor Rp1 M: Kalau Tak Bayar, Tenggelamkan!

        Kontan saja, pernyataan itu disampaikan Susi, sebelum terjadi penangkapan pada Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11) dini hari.

        Dalam informasi yang diterima, aksi OTT terhadap Edhy Prabowo ini dipimpin penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, setibanya Edhy di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) sepulangnya dari Negara Amerika Serikat (AS).

        Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, membenarkan pihaknya melakukan penangkapan kepada Menteri KKP Edhy Prabowo, terkait skandal ekspor benur.

        Nurul Ghufron menyebut penangkapan tersebut diduga terkait dengan ekspor benur yang tengah aktif dilakukan oleh Kementerian KKP. 

        "Benar, KPK tangkap, berkait ekspor benur," katanya, Rabu (25/11) pagi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: