Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Soal Tewasnya Dugaan 6 Simpatisan HRS, Warganet Gaungkan: Kami Percaya FPI!

        Soal Tewasnya Dugaan 6 Simpatisan HRS, Warganet Gaungkan: Kami Percaya FPI! Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menyusul bentrok antara aparat dan pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS), Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) kabarnya membentuk tim penyelidikan.

        Lebih lanjut, lembaga itu menginginkan seluruh pihak bersedia membantu membongkar kebenaran di balik peristiwa itu; termasuk kerja sama dari pihak kepolisian.

        "Komnas HAM telah membuat tim. Saat ini, sedang mempelajari informasi guna memperdalam berbagai informasi yang beredar di publik," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, Senin (7/12/2020).

        Baca Juga: 9 Tips Bangun Startup dari Drakor 'Startup' yang Baru Tamat, Catat! | Review

        Baca Juga: Mantap Jiwa! Habis Lepas Landas ke Bulan, China Kini Punya 'Matahari' Buatan

        Menurutnya, tim tersebut sedang berupaya mengumpulkan keterangan dari pihak Front Pembela Islam (FPI). Pada tahap awal, sudah terhimpun sejumlah informasi secara langsung.

        Ia berkata, "Tim juga sedang mendalami informasi dan mengumpulkan fakta-fakta dari pihak langsung. Termasuk, menggali keterangan dari FPI secara langsung yang saat ini sedang berlangsung."

        Sebelumnya, petugas Polda Metro Jaya kabarnya menembak enam simpatisan HRS karena menyerang penyelidik kasus pimpinan FPI itu.

        "Terhadap kelompok MRS yang melakukan penyerangan kepada anggota, dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi, Fadil Imran di Markas Polda Metro Jaya.

        Peristiwa itu berlangsung pada Senin pukul 00.300 WIB di Jalan Tol Jakarta-Cikampek kilometer 50. Menurut pihak Polda Metro Jaya, saat petugas kepolisian membuntuti kendaraan yang diduga berisi simpatisan MRS, tiba-tiba ada penyerangan.

        "Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yg diduga adalah pengikut MRS, kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," kata Fadil.

        Menurut Fadil, ada 10 pelaku penyerangan. Namun, enam orang kabur setelah empat rekannya tak sadarkan diri.

        Karena peristiwa itu, warganet beramai-ramai membuat kata 'Komnas HAM' masuk ke tren Twitter pada Senin malam; dengan maksud meminta lembaga itu menyelidiki kasus tersebut. Hingga pukul 21.04 WIB, ada 4.549 cuitan yang memuat kata 'Komnas HAM'.

        Selain itu, tagar #SayaPercayaFPI, #KamiPercayaFPI, kata 'Polisi', 'Bravo Polri', dan 'Munarman' juga ikut masuk ke daftar tren.

        Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menyampaikan kejadian penembakan terhadap anggota laskar khusus FPI terjadi setelah anggota dari Polda Metro Jaya melakukan pendataan guna menindaklanjuti pemanggilan kedua Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang direncanakan pada Senin 7 Desember 2020.

        Dalam pelaksanaan pendataan tersebut, tim mendapati adanya pergerakan rombongan iring-iringan kendaraan yang berjumlah 10 rangkaian dari Perumahan The Nature Sentul, Bogor, kemudian tim langsung mengikuti pergerakan hingga masuk ke Tol Jakarta-Cikampek.

        Baca Juga: Terdengar Suara Rintihan Pasukan Habib Rizieq, FPI: Laskar Kami Dieksekusi di Tempat..

        Tepat pada Minggu sekitar pukul 23.00 WIB, tim sebanyak delapan personel dengan fasilitas tiga kendaraan melakukan Pemantauan terhadap rombongan MRS dan melintas Tol Jakarta-Cikampek dengan jumlah rombongan sebanyak sembilan kendaraan.

        Saat tiba di KM 47 sekitar pukul 23.45 WIB satu mobil tim Polda Metro Jaya tiba-tiba dipepet dan dihentikan oleh iring-iringan kendaraan yang berjumlah dua kendaraan dari sembilan kendaraan yang terlibat rombongan, yaitu dua mobil jenis Chevrolet Spin dan Avanza Silver dengan cara menyerempet kendaraan milik tim yang sedang dalam perjalanan.

        Karena kendaraan tersangka menabrakan dan menghentikan laju kendaraan petugas tanpa memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain, tim Polda Metro Jaya melakukan tembakan ke arah ban kendaraan Chevrolet Spin sehingga mengalami pecah ban karena ditembak oleh salah satu personel.

        Baca Juga: Anggotanya Ditembak, Kuasa Hukum FPI: Operasi Intelijen...

        Kemudian saat mobil Chevrolet Spin berhenti akibat letusan ban, empat orang keluar dari dalam kendaraan yang berjenis Chevrolet Spin dan mengeluarkan sebilah samurai, sebilah pedang, sebilah celurit, dan satu buah senpi yang dipegang oleh tersangka. Dikarenakan posisi terdesak, setelahnya tim memberikan tembakan peringatan untuk mencegah eskalasi yang mengarah anarkis.

        Namun karena tidak digubris, salah satu tersangka yang membawa senjata menodongkan ke arah anggota yang memberi peringatan. Akibat hal tersebut personel Polda Metro Jaya melakukan perlawanan dalam keadaan terdesak dan melakukan tembakan yang tegas dan terukur untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

        Baca Juga: Amnesty International Minta Petugas yang Menembak Laksar FPI Harus Dibuka Identitasnya

        Kemudian setelah dilakukan tembakan ke tersangka yang berada di luar mobil, kemudian disusul dua orang tersangka yang berada di dalam mobil turun dan salah satu diantaranya turut membawa senjata, kemudian disusul dua anggota lain turun dari kendaraan tim Polda Metro Jaya dan melakukan kontak senjata dengan tujuan yang sama.

        Hingga akhirnya petugas dapat melumpuhkan enam orang dan diamankan barang bukti yaitu dua pucuk senpi, satu samurai, satu pedang, satu celurit, satu tongkat, dan satu ketapel beserta klereng.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Bagikan Artikel: