Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Singgung Demonstrasi Kematian George Floyd

        6 Laskar FPI Tewas, Amien Rais Singgung Demonstrasi Kematian George Floyd Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sebanyak enam laskar pengawal Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) ditembak mati polisi. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Amien Rais, menegaskan pembunuhan terhadap mereka harus diusut tuntas.

        "Tentang lenyapnya enam laskar FPI yang memang harus kita tuntaskan sungguh-sungguh, siapa yang salah, siapa yang jadi pemegang skenario, atasan mana yang sudah memerintahkan, dan lain-lain, harus kita temukan secara transparan," ucapnya seperti dilihat dari Youtube Amien Rais Official, Sabtu (12/12/2020).

        Amien menuturkan, jika sudah menyangkut nyawa manusia, akibatnya bisa sangat panjang. Dia mengingatkan beberapa waktu lalu ada gelombang demonstrasi besar-besaran di Amerika Serikat (AS) untuk memprotes pembunuhan George Floyd. Floyd tewas akibat ditindih lehernya oleh polisi.

        Baca Juga: Pentolan FPI Rizieq Shihab: Kami Ini Ustaz, Dai, Bukan Orang yang Suka Ingkar Janji!

        "Kita masih ingat Mei tahun ini beberapa bulan lalu, itu ada unjuk rasa besar-besaran di semua hampir kota besar di Amerika gara-gara seorang berkulit hitam yang ada kesalahan kecil, dikejar polisi, kemudian disuruh tiarap, diinjak kepalanya sampai beberapa menit, kata terakhir Floyd itu 'i cant breath,' saya tidak bisa bernapas,' sampai akhirnya meninggal," tuturnya.

        Amien meyakini kekalahan petahana Donald Trump di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS disebabkan oleh gonjang-ganjing yang terjadi akibat pembunuhan George Floyd itu. Amien juga menyinggung adanya tagar #BlackLivesMatter.

        "Begitu Floyd mati kemudian hashtag #BlackLivesMatter itu berkumandang di seluruh kota besar di Amerika, tidak sampai 24 jam, itu kota-kota di Papua juga #PapuanLivesMatter. Salah satu yang bisa dipetik adalah perjuangkan kebenaran tidak mudah, memerlukan semangat terus menerus, sehingga saya diberi tahu salah seorang pemikir kita, mengapa tidak diangkat sebuah hashtag untuk orang Islam, mungkin tidak semua mendukung, katakanlah namanya #MuslimLivesMatter," tutur Amien.

        Pendiri Partai Ummat itu juga mengingatkan ulama dari semua mazhab dan berbagai kelompok untuk tidak diam seribu bahasa melihat sebuah kejahatan. Sebab, mendiamkan kejahatan sesungguhnya sebuah kejahatan itu sendiri.

        "Bahkan kalau di dunia barat ada kata-kata silence is a violence. Berdiam diri membisu itu sebuah kekerasan, kezaliman juga. Jadi tolong kita bersama-sama kita angkat bangsa ini supaya tak jatuh terperosok kepada kezaliman yang tak punya masa depan," tutupnya.

        Sebagaimana diketahui, enam laskar pengawal Habib Rizieq ditembak mati aparat di Tol Jakarta-Cikampek (Japek) saat sedang mengawal Imam Besar FPI itu. Aparat berdalih para laskar menyerang petugas lebih dulu sehingga terpaksa dilakukan tindakan tegas terukur berupa penembakkan. Polisi juga menyita sejumlah senjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) dari mereka.

        Baca Juga: Rizieq Shihab Tersangka, Reaksi Ustaz Abdul Somad Jleb, Menohok Banyak Pihak

        Namun, narasi yang dikembangkan polisi dibantah mentah-mentah oleh FPI. Organisasi besutan Habib Rizieq itu menegaskan anggotanya tidak melakukan serangan kepada petugas. Menurut FPI, iring-iringan mobil Habib Rizieq justru dikacaukan oleh sekelompok orang yang belakangan diketahui sebagai polisi. FPI menyebut telah dikuntit sejak awal perjalanan. Karena aksi penguntitan itu, laskar pengawal Habib Rizieq menghalau manuver mobil yang dikendarai polisi. Selanjutnya, aksi penembakan itu diduga terjadi.

        FPI juga menegaskan tidak membekali anggotanya dengan senpi ataupun sajam. Karena itu, FPI menganggap tidak ada insiden tembak-menembak sebagaimana dinarasikan polisi. Tak berselang lama dari kejadian itu, kepolisian menetapkan enam elite FPI sebagai tersangka kasus kerumunan. Keenamnya yakni Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab, ketua panitia acara Haris Ubaidillah (HU) dan Sekretaris Panitia Ali Bin Alwi Alatas (A).

        Kemudian, polisi juga menetapkan tersangka kepada penanggung jawab acara yang juga Panglima LPI Maman Suryadi (MS), penanggung jawab acara yang juga Ketum FPI Shabri Lubis (SL), dan kepala seksi acara Habib Idrus (HI).

        Selain pelanggaran UU Karantina Kesehatan, Habib Rizieq dijerat dengan Pasal 160 KUHP terkait penghasutan dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara dan Pasal 216 KUHP. Sementara itu, kelima tersangka lainnya dijerat Pasal 93 UU Nomor 6 Tahun 2018.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: