Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Vaksin Covid-19 Disebut Cara Pembantaian Massal? Ternyata...

        Vaksin Covid-19 Disebut Cara Pembantaian Massal? Ternyata... Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Video itu berisi tentang pengakuan seorang perawat yang menjadi penerima pertama vaksin COVID-19 di Catholic Health Initiatives (CHI), Amerika Serikat beredar. Dalam video itu perawat perempuan itu mendadak pingsan setelah menerima suntikan vaksin. Sejumlah tenaga medis pun lantas menolong perawat itu.

        Di media sosial, video tersebut juga tersebar dan dibubuhi narasi tentang pembunuhan massal atau genosida jika vaksin terus-menerus dilakukan. Salah satu pengunggah memberikan narasi sebagai berikut:

        Lihat perawat ini pingsan setelah menerima vaksin COVID. Ini sangat aman, bukan? Mengapa rang-orang terus mengikuti diktator gila ini.

        Namun ternyata perawat yang disuntik vaksin COVID-19 itu memiliki kondisi khusus yaitu dia akan pingsan saat merasa sakit. 

        Tiffany Dover yang merupakan tenaga medis di rumah sakit CHI Memorial itu dalam kondisi baik-baik saja setelah mendapatkan vaksin COVID-19. Setelah sadar dari pingsan, dalam wawancaranya, dia mengatakan:

        "Tiba-tiba saja saya tersadar, saya bisa merasakannya. Saya merasa sedikit bingung tetapi saya baik-baik saja sekarang, dan rasa sakit di lengan saya hilang," katanya saat diwawancarai televisi lokal WTVC-TV NewsChannel 9.

        Juru bicara CHI Memorial juga mengkonfirmasi Tiffany Dover segera sembuh setelah insiden tersebut. 

        The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat untuk Kontrol dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat dalam situsnya meyebutkan sejumlah orang mungkin bisa pingsan setelah mendapatkan vaksin, tapi kondisi itu tidak biasa.

        Sejumlah ilmuwan berpendapat pingsan setelah mendapatkan vaksinasi bukan disebabkan karena vaksin itu sendiri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: