Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Angin Reshuffle Berembus Kencang, Ngabalin Haqqul Yakin Reshuffle Merembet ke Kementerian...

        Angin Reshuffle Berembus Kencang, Ngabalin Haqqul Yakin Reshuffle Merembet ke Kementerian... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi -

        Angin reshuffle terus berhembus kencang pasca Rapat Paripurna DPR pada 9 April 2021, yang menyetujui pengubahan kementerian. 

        Pertama, soal peleburan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Kedua, soal pembentukan Kementerian Investasi.

        Tak butuh waktu lama, pekan ini Jokowi akan mengumumkan reshuffle kabinet. Kabar ini dibenarkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

        Baca Juga: Sekjen PDIP Beberkan soal Reshuffle Pembantu Jokowi, Katanya...

        Ngabalin haqqul yaqin, Jokowi akan melakukan reshuffle pada pekan ini, mengingat Sang Presiden termasuk orang yang bekerja cepat dan tak ragu mengambil keputusan.

        "Ingat nggak, tanggal 30 Maret kemarin, Presiden kan kirim surat ke DPR tentang wacana pengubahan kementerian. Setelah bersidang, DPR kemudian menyetujui rencana penggabungan itu. Ini artinya, akan ada pelantikan menteri. Apakah Pak Bambang, Pak Nadiem atau orang lain yang kita belum tahu," papar Ngabalin kepada RM.id, Selasa (13/2).

        "Pak Presiden itu kan kerjanya cepat. Tak pernah ragu dalam mengambil keputusan. Terpenting, tidak ada ketergantungan dengan siapa pun dalam pengambilan suatu keputusan. Jadi, menurut Bang Ali, ya pekan ini. Keyakinanku, ya pekan ini. Gitu," tandasnya.

        Keyakinan Ngabalin bukan tanpa dasar. Ia paham betul, Jokowi selalu tepat dan cepat dalam mengambil keputusan.

        "Bang Ali kan bukan baru sehari dua hari di Istana. Kita di sini kan selalu mengikuti perkembangan langkah dan apa-apa yang beliau lakukan. Ya tidak mau juga lambat-lambat. Insya Allah, selalu tepat dan cepat," tuturnya.

        Ngabalin menilai, keputusan yang akan diambil Jokowi terkait reshuffle, sepenuhnya murni untuk kepentingan masyarakat.

        "Kalau investasi dan izin-izin dari UU Cipta Kerja lambat, suka tak suka akan memperlambat laju pendapatan sumber negara, kegiatan operasional perusahaan juga akan terhambat. Ini termasuk pesan dalam pembentukan Kementerian Investasi. Pastinya Presiden punya kemampuan yang tak perlu kita ragukan dengan hak-hak prerogatif beliau," terangnya.

        Apakah reshuffle ini bisa merembet ke kementerian lain, tak hanya fokus pada dua kementerian tersebut?

        Baca Juga: Sambil Bongkar Isi Pertemuannya dengan Anies, Rizieq Shihab Titip Salam buat Jenderal Doni

        "Bisa jadi, Presiden kan terus melakukan evaluasi terhadap pembantu-pembantunya di kabinet. Jadi, kalau umpama beliau mengambil keputusan di luar dugaan, ya itulah Jokowi," tegas Ngabalin.

        Seperti diketahui, Rapat Paripurna DPR pada tanggal 9 April 2021 telah menyetujui penggabungan sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi atau Kemenristekdikti dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Kemendikbud. Serta pembentukan Kementerian Investasi. Mengacu pada Surat Presiden Nomor R-14/Pres/03/2021 perihal Pertimbangan Pengubahan Kementerian.

        DPR sebelumnya telah melakukan pembahasan terkait Surpres tersebut, dalam Rapat Konsultasi Pengganti Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada 8 April 2021.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: