Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bilang Banyak yang Campur Tangan Urusan Taiwan, China Anggap Latihan Militernya...

        Bilang Banyak yang Campur Tangan Urusan Taiwan, China Anggap Latihan Militernya... Kredit Foto: Reuters/CNS Photo
        Warta Ekonomi, Beijing -

        China menggambarkan latihan militer yang mereka gelar di dekat Taiwan sebagai 'latihan bertempur'. Pernyataan itu disampaikan beberapa jam sebelum kedatangan mantan pejabat Amerika Serikat (AS) untuk menandakan komitmen Presiden Joe Biden pada Taiwan dan demokrasinya.  

        Taiwan mengeluh seringnya aktivitas militer China termasuk masuknya pesawat tempur dan pesawat pengebom ke zona pertahanan udara mereka. Kapal induk China juga menggelar latihan dekat pulau yang diklaim Negeri Tirai Bambu tersebut.

        Baca Juga: Ada Taiwan Juga Somaliland, China dan Somalia Sama-sama Murka, Ada Apa Sih?

        Pada Senin (12/4/2021) lalu, 25 pesawat tempur China termasuk pesawat jet dan bomber berkemampuan nuklir masuk ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan. Aktivitas militer terbesar China ke Taiwan akhir-akhir ini.

        Kantor Urusan Taiwan di China mengatakan, Pemerintah Taiwan dan kelompok separatis berkerja sama dengan 'pasukan asing', mencoba memprovokasi dan merusak perdamaian dan stabilitas.

        "Tentara Pembebas Rakyat (PLA) menggelar latihan tempur di Selat Taiwan sebagai aksi yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan menjaga kedaulatan nasional," kata juru bicara kantor perwakilan China, Ma Xiaoguang, Rabu (14/4).

        "Ini respons serius terhadap intervensi pasukan asing dan provokasi yang dilakukan pasukan kemerdekaan Taiwan," tambahnya.

        Seperti kebanyakan negara lainnya AS hanya mengakui pemerintah China. Tapi Washington pendukung terkuat Taiwan di internasional dan melihat ketegangan ke arah yang mengkhawatirkan.

        Mantan Senator AS Chriss Dodd, mantan Menteri Luar Negeri AS Richard Armitage dan James Steinberg tiba di Taiwan Rabu (13/42021) kemarin. Gedung Putih menyebut kunjungan itu sebagai 'sinyal personal' komitmen presiden pada Taiwan dan demokrasi.

        Dalam kunjungan yang dapat merenggangkan hubungan AS-China itu dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tsai Ing-wen. Tsai sudah berulang kali mengatakan Taiwan negara merdeka dan menyebutnya sebagai Republik China.

        "Kami dengan tegas menentang pernyataan berlebihan AS yang menyatakan 'ancaman militer China' dan tegas menentang AS memainkan 'kartu Taiwan' dan terus mengirim sinyal yang salah pada pasukan kemerdekaan Taiwan," kata Ma.

        "Kemerdekaan Taiwan mati dan Partai Progresif Demokrasi yang berkuasa mencoba untuk menggunakan angkatan bersenjata untuk meraih kemerdekaan, itu seperti meminum racun untuk memuaskan dahaga dan akan mendorong Taiwan menuju bencana," ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: