Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jumlah Investor Saham Naik 30%, Gimana dengan Tren Saham di Masa Depan?

        Jumlah Investor Saham Naik 30%, Gimana dengan Tren Saham di Masa Depan? Kredit Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pandemi Covid-19 pada awal 2020 memberikan dampak terhadap ekonomi dunia, tak terkecuali Indonesia. Karena ketidakpastian yang timbul akibat pandemi, masyarakat mulai mencari pemasukan alternatif; salah satunya, memasuki dunia pasar modal.

        Hasilnya, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, ada kenaikan transaksi dari investor domestik pasar saham di Tanah Air. Selama periode 2020, jumlah investor bertambah 30% daripada 2019.

        Pengeluaran yang awalnya bersifat konsumtif pelan-pelan beralih menjadi dana investasi pasar modal selama pandemi. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang tren investasi setelah ini, JakPat mengadakan survei berjudul Indonesian Perceptions Towards Stock & Future Investment Trends.

        Baca Juga: 'Bitcoin Akan Bertahan, Cryptocurrency Akan Gantikan Emas'

        Baca Juga: Bisnis Inti Grab Bukan Lagi GrabBike, Sudah Ganti Jadi ....

        JakPat mengumpulkan data dari 1.207 responden pada 1-2 Februari 2021 menggunakan teknik sampling non-probability. Survei itu memiliki margin error di bawah 3%.

        Hasilnya, 22% responden berinvestasi saham; di mana generasi muda mendominasi pasar tersebut. Ada Generasi Z (15-24 tahun, 43%) dan Generasi Milenial (25-34 tahun, 32%).

        Apa alasan yang membuat mereka memilih investasi saham? Jawabannya ada 3, yakni:

        1. Saham merupakan investasi jangka panjang (66%);

        2. Investasinya mudah, lewat HP (61%); dan,

        3. Sebagai pemasukan tambahan (55%).

        Dalam memilih saham, para investor mempertimbangkan analisis fundamental dan teknikal. 3 variabel penting yang mereka soroti, yakni: laporan keuangan, kondisi industri dan peluang perusahaan, dan citra perusahaan di mata publik.

        Para investor itu mayoritas memperoleh informasi dari media sosial (78%). Lebih dari setengah investor saham (54%) merupakan investor pemula yang telah menggeluti pasar saham kurang dari setahun. Nah, COVID-19 jadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah investor saham di Indonesia.

        Menurut hasil survei, saat ini hanya ada 22% investor saham. Namun, tren investasi saham diperkirakan ke depannya akan meningkat; sejalan dengan antusiasme 41% investor bukan saham yang ingin menanamkan modal di saham--khususnya bagi generasi muda.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Tanayastri Dini Isna
        Editor: Tanayastri Dini Isna

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: