Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Yang Ngomong Langsung Cucu Nabi, Denger Nih! Ustad Model Somad Bikin Negeri Nggak Maju-maju

        Yang Ngomong Langsung Cucu Nabi, Denger Nih! Ustad Model Somad Bikin Negeri Nggak Maju-maju Kredit Foto: Instagram/Husin Shihab
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Cyber Indonesia, Husin Alwi Shihab (Habib Husin), ikut mengkritik penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) terkait hukum seorang muslim masuk ke dalam gereja. Ia menilai tipikal penceramah seperti Ustadz Somad membuat Indonesia tidak maju dan berkembang. 

        Menurutnya, pernyataan UAS tersebut akan menguras pikiran dan energi anak bangsa karena sarat dengan sentimen agama.

        "Model begini yang bikin negeri ini gak bakal maju-maju. Tenaga dan pikiran kita akan banyak dikuras untuk mengurusi sentimen beragama," cuitnya dalam akun Twitter seperti dilihat di Jakarta, Kamis (6/5/2021).

        Baca Juga: Ajak Patungan Beli Kapal Selam, Ustad Somad, Ini Duitnya Dipake Buat Kawin atau Bulan Madu?

        Jika fenomena penceramah seperti UAS tetap dibiarkan, Habib Husin memprediksi akan berdampak besar pada kemajuan negeri ini.

        "Ini akan terus terjadi dari generasi ke generasi jika ustadz model begini terus dibiarkan ceramah tanpa memikirkan perasaan penganut agama lain," lanjutnya yang juga mengunggah tangkapan layar berita UAS berjudul UAS Sebut Haram Masuk Tempat Ibadah Agama Lain: Ada Patung Berhala di Dalam!

        Baca Juga: Tak Soal Usia Berbeda 25 Tahun, Calon Istri Ustad Somad, Cantik Banget...

        Sebelumnya, UAS sempat menyinggung hukum seorang muslim yang mendatangi tempat ibadah agama lain. Jika merujuk pada mahzab Syafi'i, UAS mengatakan hukumnya adalah haram bagi seorang muslim untuk masuk ke dalam rumah ibadah yang di dalamnya terdapat berhala.

        "Haram hukumnya masuk ke rumah ibadah orang lain. Haram! Karena Nabi tak mau masuk ke dalam tempat kalau di dalam (tempat) itu ada berhala. Maka dalam Islam, mazhab Syafi'i mengharamkan masuk ke dalam rumah ibadah di dalamnya ada berhala," kata ustad Somad dilansir dari kanal YouTube pribadi saat dimintai tanggapan tentang film The Santri ketika ada adegan santri membawa tumpeng masuk ke Gereja, Rabu (5/5/2021).

        Baca Juga: Kata Ustad Somad Muslim Masuk Gereja Haram, Ustad, Lihat Postingan DS? Mas Anies Foto di Gereja Lho

        Baca Juga: Jadi Pembicara di Gereja Auto Murtad? Lihat Nih! Denny Pamerin Foto Anies: Doi Murtad Juga?

        Lanjutnya, UAS mengatakan jika umat muslim dan nonmuslim telah lama hidup berdampingan. Namun, menurutnya tidak bisa berdampingan dalam urusan ibadah.

        "Tapi kalau sudah dalam urusan ibadah, ritual, tak ada tawar-menawar. Sekarang banyak yang tak bisa membedakan, kebablasan mana toleransi mana telur asin. Itu harus bisa dibedakan. Jangan karena toleransi mengorbankan keyakinan dan akidah," tegasnya.

        "Islam tak perlu diajari bagaimana berinteraksi sosial dengan saudara kita nonmuslim karena kita sudah lama bertetangga. Kita semua bisa menerima berkawan besar," bebernya.

        Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini penceramah Gus Miftah menjadi sorotan publik usai dirinya memberi nasehat di Gereja Bethel Indonesia Amanat Agung. Bahkan, banyak pihak yang menyebut dirinya kafir.

        Adapun, Gus Miftah menegaskan acara yang diberikan kepadanya itu adalah orasi kebangsaan di peresmian gereja, bukan dalam rangka peribadatan.

        "Setelah beredar orasi kebangsaan saya di sebuah gereja di Jakarta Utara, tepatnya di GBI Penjaringan atas undangan panitia, saat itu saya hadir bersama Gubernur DKI Mas Anies Baswedan, Sekjen PBNU Gus Helmy, dan beberapa tokoh agama ada FKUB lah, dan itu atas undangan mereka," kata Gus Miftah sebagaimana dilihat dalam akun Instagramnya, Senin (3/5/2021).

        Baca Juga: Masuk DPO, Gus Miftah Sentil Jozeph Paul Zhang: Nabi Kok Maen Petak Umpet...

        "Acara yang diberikan ke saya pun judulnya orasi kebangsaan dalam rangka peresmian GBI, bukan dalam rangka peribadatan. Gara-gara itu kemudian saya dihujat netizen dengan mengatakan, Miftah sesat, Miftah kafir, syahadatnya batal," tuturnya.

        Gus Miftah mengaku tidak marah atas hujatan itu. Ia justru mengucap syukur. Namun, ia menegaskan dirinya diberi anugerah oleh Allah SWT untuk menjadi pembimbing ratusan orang yang bersyahadat atau memeluk agama Islam. Karenanya, ia heran ketika ada netizen yang mengecapnya kafir atau sesat.

        "Gus Miftah marah? Enggak. Saya bersyukur Alhamdulillah. Saya hanya mikir begini, orang seperti saya yang kebetulan dikasih oleh Allah menjadi orang yang mampu membimbing sekian ratus orang untuk bersyahadat menjadi mualaf hanya karena video tersebut saya dikatakan kafir. Luar biasa. Itu dakwah zaman sekarang. Kalau dakwah zaman dulu tugasnya mengislamkan orang kafir, dakwah hari ini mengkafir-kafirkan orang Islam," pungkas Gus Miftah.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: