Piala Eropa 2020 Tayang di K-Vision, Masyarakat Diminta Tidak Lakukan Pembajakan
Piala Eropa atau EURO 2020 edisi ke-16 yang seharusnya dilangsungkan pada musim panas tahun 2020 terpaksa diundur hingga tahun 2021 akibat adanya pandemi Covid-19 . Untuk memperingati ulang tahun ke-60 kompetisi Piala Eropa, event ini akan tetap digelar menggunakan nama EURO 2020 dan bukan 2021.
Pertama kalinya sepanjang sejarah turnamen akan diadakan di 12 kota dalam 12 negara berbeda. Yakni, dua laga semi-final beserta final seluruhnya akan dilangsungkan di Wembley Stadium, London, Inggris. Rencananya, pertandingan EURO 2020 ini akan dimulai pada 12 Juni hingga 12 Juli 2021.
Sebagai informasi, semua pertandingan ini juga akan disiarkan secara live di Indonesia. Baik melalui media televisi teresterial, satelit, dan streaming. Adapun media yang mendapatkan hak siar yaitu RCTI (siaran teresterial), MNC Vision, K-Vision, dan GOL (siaran tv satelit berbayar), serta Mola TV dan MNC Play (siaran OTT/streaming).
K-Vision sebagai tv satelit berbayar sangat konsen dengan tayangan-tayangan sepak bola. Sejak penyiaran perdananya pada tahun 2014, PT Digital Vision Nusantara atau K-Vision telah berturut-turut sukses menayangkan beberapa gelaran sepak bola paling bergengsi di dunia. Di antaranya, FIFA World Cup 2014 Brasil, FIFA World Cup 2018 Rusia, UEFA Champion League 2015-2018, serta Copa America tahun 2015, 2016, dan 2019.
Baca Juga: Piala Eropa Digelar dengan Kehadiran Penonton
Tidak hanya itu, sebagai licensed channel, K-Vision kembali akan menayangkan gelaran pertandingan sepak bola bergengsi, yakni 2020 UEFA European Football Championship atau yang dikenal Piala Eropa 2020.
Direktur Operasional K-Vision Yohanes Yudistira mengatakan, K-Vision secara terus-menerus berusaha untuk mempersembahkan gelaran pertandingan sepak bola terbaik dari seluruh dunia. Hal ini dilakukan demi memanjakan para pelanggan setia K-Vision.
“Setelah selesainya perhelatan Piala Menpora 2021 pada April lalu, K-Vision akan kembali memanjakan pelanggan dengan penayangan selama satu bulan penuh untuk seluruh pertandingan Piala Eropa 2020,” katanya, Jumat (7/5/2021).
Berdasarkan survei, jumlah peminat sepak bola di Indonesia untuk pertandingan sepak bola bertaraf internasional tergolong sangat tinggi, yakni di peringkat kedua terbesar di seluruh dunia.
Namun, besarnya biaya hak siar yang harus dibayarkan oleh penyelenggara televisi satelit kerap kali menyebabkan perusahaan penyelenggara televisi satelit tidak mendapat keuntungan. Bahkan, mengalami kerugian untuk penayangannya. Hal ini terjadi karena tingkat pembajakan dan pelanggaran hak siar yang sangat tinggi di wilayah Indonesia.
Baca Juga: Lagi Pandemi, Piala Eropa Digelar Tanpa Batasan Jumlah Penonton
Tentunya, perhelatan Piala Eropa 2020 mungkin saja tidak terlepas dari isu pembajakan seperti yang telah terjadi sebelumnya pada gelaran turnamen sepak bola yang ditayangkan oleh K-Vision.
Terkait hal ini, Yohanes berharap agar seluruh masyarakat tidak melakukan berbagai tindakan pembajakan atau pelanggaran atas hak siar K-Vision. “Kami menemukan banyak sekali penggunaan bisskey, ticket-fly, atau berbagai cara lainnya di lapangan untuk mengambil siaran tanpa izin. Ini sangatlah tidak tepat dan kami harap tidak dilakukan karena melanggar atas hak siar yang dimiliki oleh pemegang hak,” ujar dia.
Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ungkapnya, hal tersebut sama seperti yang telah terjadi di Ternate dan Timika. Di mana, pengadilan memutus bersalah serta memberikan hukuman penjara kepada pihak yang terbukti melakukan tindakan tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: