Rumah Sakit Indonesia di Gaza Kena Imbas Serangan Brutal Israel
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza mengalami kerusakan akibat serangan pasukan Israel pada wilayah di sebelah fasilitas kesehatan tersebut, Selasa malam (11/5/2021) waktu setempat.
Rumah sakit Indonesia dibangun dari sumbangan masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun. Organisasi sosial kemanusiaan untuk korban perang, konflik, dan bencana alam yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan kesehatan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia meminta agar Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mendesak Israel untuk menghentikan serangan militer ke Jalur Gaza.
"Sejumlah bangunan di rumah sakit itu rusak seperti dinding retak, plafon ambruk, dan pasien juga mengalami kepanikan," kata Ketua Presiden MER-C Indonesia, dr Sarbini Abdul Murad di Jakarta.
Baca Juga: Kecam Israel yang Serang Palestina, Romo Benny: Tak Bisa Dibenarkan...
Rusaknya rumah sakit tersebut dikarenakan getaran akibat ledakan rudal dari serangan militer Israel. Sarbini menambahkan, jika serangan militer Israel terus meningkat, pihak MER-C akan mengirimkan dokter bedah ke Jalur Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, serangan itu bukan kali pertama pasukan udara Israel menyerang fasilitas kesehatan.
"Ini melanggar hukum humaniter internasional atau International Humanitarian Law dan melanggar Konvensi Jenewa," pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.
Palestina mendesak komunitas international untuk menghentikan serangan terhadap warga sipil dan fasilitas kesehatan. Pasukan Israel dan warga Palestina saling serang sejak Jumat lalu (7/5/2021). Saat itu bentrokan antara polisi dan warga di Masjid al Aqsa, Yerusalem, melukai sekitar 220 warga Palestina, dan di daerah Sheikh Jarrah.
Lalu Sabtu (8/5/2021), saat Masjid Al-Aqsa menggelar shalat Tarawih, ibadah berlangsung damai, tetapi ada kerusuhan di tempat lain di Yerusalem timur. Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sekitar 121 warga Palestina terluka malam itu, banyak yang terkena peluru karet dan granat kejut. Sementara itu, polisi Israel mengatakan, 17 anggotanya terluka.
Pada Senin (10/5/2021), pasukan Israel yang bersenjata menyerbu masjid tersebut dua kali, menembakkan peluru berlapis karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina, hingga melukai lebih dari 300 orang.
Setelah, kelompok Palestina, Hamas, menembakkan roket sebagai tanggapan atas kekerasan Israel di Yerusalem, negara zionis itu membalas dengan melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Senin malam (10/5/21).
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967. Negara zionis ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo