Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Video Ultahnya Viral, Khofifah Kena Getahnya: Disindir Habis-habisan Sama Warganet

        Video Ultahnya Viral, Khofifah Kena Getahnya: Disindir Habis-habisan Sama Warganet Kredit Foto: Instagram Khofifah Indar Parawansa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa lagi kena getahnya. Video pesta ulang tahunnya viral dan jadi omongan warganet, kemarin.

        Pesta itu jadi bahan gunjingan karena dihadiri banyak orang. Padahal, Khofifah melarang warganya kumpul-kumpul buat cegah Corona.

        Video berdurasi kurang dari satu menit itu beredar di media sosial, kemarin. Video tersebut pertama kali diunggah @jatimtimes, di akun TikTok-nya. Kemudian, video itu menyebar di media sosial lainnya.

        Baca Juga: Anies-Khofifah Bakal jadi Pasangan Serasi di 2024?

        Dalam video tersebut terlihat kerumunan orang sedang menggelar pesta taman. Sebagian lagi berkerumun di depan sebuah gedung dan asyik bernyanyi. Mereka tak menjalankan protokol kesehatan. Sementara yang di taman tetap menjalankan protokol kesehatan dengan jaga jarak dan pakai masker.

        Belakangan diketahui, pesta taman itu digelar untuk merayakan ultah Khofifah dan Wagub Jawa Timur Emil Dardak. Acara digelar di sebelah timur Gedung Negara Grahadi. Tepatnya, berada di area rumah dinas Gubernur Jatim, Rabu (19/5) malam.

        Pesta ultah khofifah dibuat sangat mewah. Kebun dihias dengan berbagai macam ornamen, baik lampu maupun balon warna-warni. Soal hidangan, panitia menyajikannya secara prasmanan, metode yang sebenarnya harus dihindari selama pandemi.

        Pesta ultah tersebut juga diramaikan artis. Salah satunya Katon Bagaskara. Sampai pukul 10 malam, pesta ultah tersebut belum selesai.

        Pesta ultah Khofifah ini bertentangan dengan surat edarannya sendiri. Pada SE Gubernur Jawa Timur Nomor 451/10180/012.1/2021 tentang Penyelenggaraan Sholat Idul Fitri Tahun 1422 Hijriyah/2021 di Saat Masa Pandemi Covid-19 di Jawa Timur. Dalam Poin 5 SE tersebut, Khofifah meminta masyarakat tidak menggelar open house atau halal bilhalal dalam rangka Idul Fitri. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran Corona.

        Warganet pun menyayangkan Khofifah menggelar pesta ultah di tengah pandemi. Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pandu Riono sampai kehabisan berkata-kata mengomentari pesta ultah Khofifah. Ia pun menyindir bahwa data perkembangan Covid-19 di Jatim paling sulit dipahami.

        “Oh Jawa Timur. Pantesan data Covid-19 sulit dipahami. Seringkali dilarang tes, kalau dites tidak dilaporkan. Ternyata @KhofifahIP dan @EmilDardak ulang tahun. Selamat atas prestasi dan teladannya,” sindir Pandu melalui akun Twitter pribadinya @drpriono1.

        Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban ikut menyoroti adanya video pesta ulang tahun yang beredar itu. Iya menyayangkan kejadian seperti ini justru dilakukan kepala daerah. Ia khawatir contoh buruk ini diikuti masyarakat.

        “Kok seolah-olah pandemi tidak berarti apa-apa ya bagi beberapa kelompok. Saya makin tidak mengerti. Kenapa tidak digelar privat saja, tanpa konser. Apalagi situasinya masih prihatin. Merenung,” kritik Zubairi melalui akun @ProfesorZubairi.

        @fakhribaik mencak-mencak melihat Khofifah bikin kerumunan. Dia menyindir, Corona hanya menyerang rakyat biasa dan orang mudik. “Kalau pemerintah mah, nggak. Pemilu, misalnya. Piye iki dok,” sindir @fakhribaik. “Corona mendadak hilang saat acara pribadi aparatur negara,” cetus @kpinoo.

        Bagaimana tanggapan Khofifah? Khofifah sendiri belum bicara. Sementara, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono mengatakan, dirinya yang menginisiasi pesta di area rumah dinas Gubernur. Pesta dihelat untuk merayakan ulang tahun Khofifah yang ke-56.

        Heru mengatakan, acara itu adalah kejutan yang direncanakan tanpa sepengetahuan Khofifah. Dia menginisiasi, acara bersama sejumlah Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Jatim lainnya.

        Acara itu, kata dia, diadakan mendadak dan hanya dihadiri oleh para kepala OPD serta staf sekitar 30-50 orang. Jumlah itu, menurutnya, jauh lebih sedikit dibanding kapasitas maksimal Gedung Negara Grahadi yang mencapai 2.000 orang.

        Baca Juga: Masih Ngomonign Israel-Palestina, Hendropriyono Contoh Bu Retno Dong!

        Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Jawa Timur, Agung Subagyo mengatakan, setiap orang yang mengikuti acara di lingkungan pemprov harus swab antigen.

        Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kominfo Provinsi Jatim, hingga Kamis (20/5) kasus terkonfirmasi bertambah 259 menjadi 152.190. Yang sembuh bertambah 247, sehingga totalnya ada 139.501. Sementara yang meninggal bertambah 19 menjadi 11.166 orang, dengan pasien yang dirawat sebanyak 1.522 orang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: