Hero Supermarket Pastikan Giant Game Over, Investor Angkat Koper?

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan rencana penutupan seluruh gerai Giant yang akan dilakukan pada akhir Juli 2021. Penutupan tersebut dilatarbelakangi oleh perubahan strategi bisnis HERO Group yang memilih untuk lebih fokus pada bisnis IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket. Nantinya akan ada lima gerai Giant yang diubah menjadi gerai IKEA, sedangkan beberapa lainnya akan diubah menjadi Hero Supermarket.

"HERO akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant," tegas Direktur HERO, Hadrianus Wahyu Trikusumo, Selasa, 25 Mei 2021. Baca Juga: Bye-Bye Giant! Sang Raksasa Ritel Akan Tidur untuk Selamanya!

Ketika kiprah Giant di industri ritel Tanah Air dinyatakan game over alias selesai pada Juli mendatang, lantas, apakah investor memilih angkat koper dari saham HERO? Untuk sementara ini jawabannya adalah tidak. Alih-alih dilepas, saham bersandi HERO itu justru ramai dikoleksi asing. Kendati tak signifikan, bursa mencatat nilai beli bersih asing atas saham HERO per hari ini mencapai Rp1,55 juta. Nilai tersebut setara dengan net buy asing Rp294,55 juta secara year to date (ytd). Baca Juga: Bedah Hero Supermarket: Bisnis Merugi hingga Tutup Gerai Giant Bertubi-Tubi

Nasib saham HERO pun tak bisa dikatakan malang. Meski sempat menyentuh zona merah di level terendah Rp920 per saham pada Selasa pagi, harga saham HERO mampu meroket signifikan pada akhir perdagangan. Apresiasi saham HERO mencapai 12,69% dari harga Rp985 per saham pada pembukaan sesi pertama menjadi Rp1.110 per saham pada penutupan sesi kedua.

Tak kurang dari 1,24 juta saham HERO diperdagangkan dengan frekuensi 666 kali. Hingga Selasa sore, nilai transaksi harian atas saham HERO mencapai Rp1,38 miliar.