Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hari Pancasila, Unilever Fokus ke Kesetaraan Gender, Akses Disabilitas, dan Penghapusan Stigma

        Hari Pancasila, Unilever Fokus ke Kesetaraan Gender, Akses Disabilitas, dan Penghapusan Stigma Kredit Foto: Reuters
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kelompok dunia usaha saat ini memainkan peran dalam upaya bersama merawat nilai-nilai kebangsaan dengan menghidupkan nilai-nilai inklusif pada perusahaan serta komunitasnya.

        Memperingati Hari Lahir Pancasila dan semangat berbagi peran, perusahaan produk konsumen PT Unilever Indonesia Tbk (Unilever) yang menunjuk Hernie Raharja, Director of Foods and Refreshments, sebagai pemimpin dari Dewan Kesetaraan, Keberagaman dan Inklusi (Equality, Diversity, and Inclusion Board) untuk menjalankan misi tiga pilar yakni kesetaraan gender, kesetaraan untuk penyandang disabilitas, dan penghapusan diskriminasi dan stigma.

        Hernie mengatakan Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat bahwa kemajemukan Indonesia dijalin menjadi satu oleh dasar negara yang secara holistic merangkum pandangan, ideologi, dan falsafah hidup bangsa ini.

        "Sejak mulai beroperasi di Indonesia 87 tahun yang lalu kami sepenuhnya sadar bahwa semua pihak, termasuk Unilever Indonesia, memiliki peran dalam membangun masyarakat yang toleran dan inklusif," kata Hernie dalam keterangan persnya, Selasa (1/6). 

        Rangkaian komitmen ini menjadi panduan upaya jangka panjang Unilever Indonesia dan semua portofolio mereknya dalam memainkan peran mewujudkan masyarakat yang toleran dan inklusif. Unilever juga senantiasa mengedepankan nilai kearifan lokal dalam mengejawantahkan setiap misi di tanah air.

        Dalam pidato menyambut Hari Lahir Pancasila, Presiden Joko Widodo menyoroti globalisasi dan interaksi antar belahan dunia tidak serta-merta meningkatkan kesamaan pandangan dan kebersamaan.

        Untuk itu, Presiden menegaskan bahwa perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Menurutnya, diperlukan cara-cara baru yang luar biasa dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industri 4.0. Selain itu, Pancasila juga harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sarat nilai kearifan Indonesia.

        “Saya mengajak seluruh aparat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, kaum profesional, generasi muda Indonesia, dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu-padu dan bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia maju yang kita cita-citakan,” ungkap Presiden Joko Widodo

        Senada dengan ajakan tersebut Hernie menjelaskan bahwa Unilever Indonesia siap berbagi peran bersama pemerintah dalam mendukung pencapaian nilai-nilai Pancasila yang senafas dengan Unilever Compass sebagai landasan visional perusahaan.

        Beberapa parameter pencapaian telah ditetapkan yakni program pelatihan komprehensif Bystander Intervention (Intervensi Pelecehan) untuk 4.000 perempuan garis depan operasional perusahaan, akses ramah disabilitas di seluruh fasilitas operasional seperti kantor/pabrik, keragaman talenta pada materi promosi, serta penambahan inisiatif di dalam perusahaan untuk terus meningkatkan nilai toleransi dan menghapuskan diskriminasi.

        Tentu pengejawantahan strategi dan komitmen Compass tersebut selalu mengikuti kebutuhan masyarakat di negara tempat Unilever beroperasi, termasuk di Indonesia.

        Bagi Unilever Indonesia, sesuai dengan semangat #MariBerbagiPeran yang telah kami usung melalui berbagai inisiatif, pihaknya percaya bahwa Indonesia yang lebih toleran dan inklusif dapat tercipta melalui kolaborasi yang lebih erat dengan berbagai pihak. 

        "Untuk itu, kami akan terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah dan sejumlah organisasi yang memiliki misi sejalan menghidupkan Pancasila dalam tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh," tutup Hernie.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: