Kasus Covid-19 di Jakarta Melonjak, Ruhut PDIP Ketawa Terbahak-bahak, Anies Masih Diidolakan?
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ruhut Sitompul melemparkan sindiran kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut Ibu Kota berpotensi memasuki fase genting Covid-19 karena mengalami lonjakan kasus secara drastis.
Ia pun berpendapat, Anies yang merupakan kepala daerah seharusnya malu menyampaikan hal tersebut. Pasalnya, pernyataan itu menunjukkan ketidakmampuan Anies sebagai pemimpin dalam menekan penyebaran Cpvid-19 di wilayahnya.
"Mestinya malu mengatakan DKI genting berkaitan penyebaran virus corona, yang ngomong lupa dirinya gubernur, ha ha ha," cuitnya dalam akun Twitter pribadi seperti dilihat di Jakarta, Selasa (15/6/2021).
Baca Juga: Pesona Anies Baswedan di Bursa Capres 2024 Emang Kinclong, Banyak Partai Politik yang Jadi Fans
"Begitulah kalau kadrun jadi pemimpin, ha ha ha, masih juga diidolakan? Kembalilah ke jalan yang benar. Merdeka," tukasnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku pihaknya akan mempertimbangkan untuk menarik rem pelonggaran. Hal ini terkait gentingnya kasus Covid-19 setelah jumlah pasien positif yang meningkat tajam.
Menurut dia, situasi ini harus dihadapi dengan melakukan perhatian ekstra kepada masyarakat. Seperti, penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 yang perlu dilakukan secara disiplin.
"Kondisi tadi tak bisa dibiarkan begitu saja, harus ada intervensi, karena itu lakukan imbauan," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Baca Juga: Kasus COVID 19 Melonjak, Anies Temui Orang Penting ini...
Karena itu, ia pun meminta kepada aparat keamanan untuk terus melakukan pengawasan secara ketat. Bahkan, jika terjadi pelanggaran, maka harus segera ditindak.
"Mulai lakukan penegakan aturan, penegakan hukum pada tempat-tempat, pada individu-individu yang melakukan pelanggaran pada ketentuan yang ada, ketentuan tentang penggunaan protokol kesehatan, jam operasi, ketentuan tentang jumlah orang di suatu tempat,” jelasnya.
Kemudian, jika kedua hal tersebut tidak dilakukan, ia pun mengkhawatirkan penularan Covid-19 di wilayahnya akan semakin membludak.
Sambungnya, skenario terburuknya, perlu dilakukan kebijakan penarikan rem darurat.
"Ibu kota dalam kondisi yang memerlukan perhatian ekstra. Bila kondisi sekarang tak terkendali, kita akan masuk fase genting, dan jika fase itu terjadi maka kita harus ambil langkah drastis seperti yang pernah dialami bulan September lalu dan Februari lalu," jelasnya.
"Kita inginkan peristiwa itu tak berulang," pungkasnya.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil