Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Arteria Dahlan Tuding Ada Skandal Impor Emas, Marwan: Berarti Ada yang Melaporkan

        Arteria Dahlan Tuding Ada Skandal Impor Emas, Marwan: Berarti Ada yang Melaporkan Kredit Foto: Instagram/Arteria Dahlan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam satu pekan belakangan ini, publik dihebohkan kabar mengenai dugaan skandal impor emas senilai Rp47,1 triliun di Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Bandara Internasional Soekarno Hatta, Banten.

        PT Aneka Tambang Persero Tbk atau Antam pun sudah angkat bicara menanggapi tuduhan manipulasi pajak impor emas. Manajemen emiten berkode saham ANTM itu memastikan emas impor itu sesuai dengan kategori HS 7108.12.10 berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia 6/PMK.019/2017.

        Kabar ini mencuat ketika anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan rapat bersama Kejaksaan Agung di DPR RI, pada Selasa pekan lalu(14/6). Arteria menyebut ada indikasi manipulasi impor produk emas yang seharusnya dikenakan pajak hingga 5 persen tapi ditiadakan alias nol persen.

        Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRES), Marwan Batubara menilai isu seperti ini sudah biasa, tak perlu dikhawatirkan, tinggal jalani sesuai prosedur.

        "Saya tidak pernah mendengar kasus seperti ini. Kalau mencuat, yang ngomong anggota Komisi III DPR jadi anomali terhadap bidang kerjanya, berarti ada yang melaporkan ini," kata Marwan kepada wartawan, Senin (21/6).

        Menurut Marwan, jika benar tuduhan Arteria itu maka bisa saja ada pihak tertentu sedang mengincar sesuatu dibalik peristiwa dimaksud. Marwan berharap jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan BUMN. Ia juga menyakini tidak mungkin Antam memiliki niat tidak baik soal impor emas ini. Apalagi sampai tidak kena pajak.

        "Saya sangat percaya terhadap BUMN manapun di Indonesia, Antam, PLN, Pertamina. Saya justru sering membela mereka di garis depan, kenapa? karena BUMN ini Badan Usaha Milik Negara, kalau untung kita semua rakyat yang menikmati," ucap mantan General Manager PT. Indosat ini.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: