Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Akhir Cerita Dilema PDIP Milih Capres, Paling Ujung-ujungnya Puan

        Akhir Cerita Dilema PDIP Milih Capres, Paling Ujung-ujungnya Puan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai sangat rentan bagi PDI Perjuangan terjadi keterbelahan di internal di tubuh partai berlambang banteng tersebut.

        Karena menurutnya, PDI Perjuangan terkenal dengan partai yang bergantung pada ketokohan, baik terhadap figur kader maupun ketua umumnya.

        "Sebagai Partai yang bergantung pada ketokohan seperti PDIP ini memang rentan terjadi dilema," kata Dedi Kurnia dikutip dari RMOL, Senin (28/6).

        Ia menilai jika muncul wacana "mementingkan keluarga" dibanding "kepentingan organisasi" yang disampaikan secara terbuka dalam hal usung mengusung calon presiden di internal PDI Perjuangan.

        Kendati begitu, Dedi Kurnia masih melihat potensi kekompakkan di tubuh partai yang dipimpin putri Proklamator sekaligus Presiden RI Pertama, IR. Soekarno, Megawati Soekarnoputri tersebut.

        Karena sepengetahuannya, PDI Perjuangan terkenal kompak ketika dipimpin oleh Megawati. Sehingga, bukan tidak mungkin persoalan perpecahan di antara kader karena persoalan usung mengusung capres, bakal selesai di tangan Megawati.

        "Tetapi PDIP dibanyak tempat, cenderung dipilih karena memang soliditas Parpol, bukan tokoh, sehingga bukan tidak mungkin Puan menjadi satu-satunya yang dipilih," kata Dedi Kurnia.

        Dalam hasil riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA diterangkan bahwa sosok Megawati Soekarnoputri sebagai Queen Maker bakal dihadapkan pada dilema dalam memilih Ganjar Pranowo atau Puan Maharani untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

        Di PDIP sendiri sudah terjadi keterbelahan secara alamiah menjadi dua kubu, usai dua nama tersebut diangkat oleh sejumlah kader. Apalagi setelah Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, menempatkan Puan sebagai “Teh Botol Sosro”. Yang Artinya, Pacul memastikan Ketua DPR RI itu bisa dipasangkan dengan siapa saja di Pilpres 2024.

        Selain itu, belum lama ini hadir satu faksi yang mengaku sebagai pendukung Jokowi tiga periode. Ini tidak hanya memecah kubu menjadi tiga, tapi juga membuat partai kurang terkonsolidasi, dan dikhawatirkan gagal melanjutkan kesuksesan sebagai partai pemenang Pemilu.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: