Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Akui Terjadi Kekurangan Obat Covid-19, Luhut Bakal Minta China untuk Bantu Penuhi

        Pemerintah Akui Terjadi Kekurangan Obat Covid-19, Luhut Bakal Minta China untuk Bantu Penuhi Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menghadapi lonjakan kasus Covid-19, pemerintah tak hanya sibuk menambah kapasitas tempat tidur dan tenaga kesehatan, tetapi juga berjuang mengamankan kebutuhan obat-obatan terkait Covid-19.

        Daftar kebutuhan obat-obatan yang dilampirkan Menko Kemaritiman dan Investasi/Komandan PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan dalam Update PPKM Darurat tanggal 15 Juli 2021 menyebut, ada 8 jenis obat yang diperlukan dalam penanganan Covid-19.

        Yakni multivitamin, Azythromycin, Ivermectin, Oseltamivir, Favipiravir, Remdesivir, Tocilizumab, dan Intravenous immuno globulin (IVIg).

        Hingga akhir Juli 2021, stok paling aman adalah mutivitamin, dengan jumlah 54.677.489 tablet.

        Sedangkan Favipiravir, Remdesivir, dan Tocilizumab masih kurang jumlahnya. Khususnya Favipiravir, masih kurang 12.997.590 tablet.

        Terkait hal tersebut, pemerintah mendorong komitmen industri dalam dan luar negeri, untuk memenuhi kebutuhan obat Covid-19.

        Baca Juga: Tegas! Jokowi Minta Penyaluran Bansos dan Obat Gratis Dipercepat: Minggu Ini Harus Keluar!

        Dalam upaya mengamankan Tocilizumab dan IVIg, pemerintah mendorong produsen global seperti Actemra-Roche, untuk memprioritaskan suplai produknya ke Indonesia.

        Di samping itu, juga ada alternatif tambahan suplai dari produsen lain semisal China, melalui jalur Special Access Scheme (SAS) serta donasi.

        Untuk Remdesivir, pemerintah mendorong penambahan kuota produk impor dari India, Bangladesh, Mesir, dan China. Sementara untuk Favipiravir, pemerintah mendorong percepatan dan penambahan produksi dalam negeri.

        "Selain itu, kami juga mendorong distribusi obat di daerah agar bisa merata, untuk mencegah kekosongan obat sporadis," kata Luhut.

        Saat ini, ada 4 jenis obat yang tengah menanti proses didatangkan dari luar negeri. Yakni IVIg, Interleukin-6 Tocilizumab sebanyak 39 ribu vial, Remdisivir, dan Favipiravir.

        Paket Obat Covid-19

        Demi mempercepat penanganan Covid-19, pemerintah membagikan paket obat Covid-19 untuk pasien gejala ringan dan OTG secara gratis.

        Paket yang jumlahnya 300 ribu itu dibagikan dengan komposisi 10 persen paket OTG, 60 persen paket gejala demam dan anosmia, 30 persen paket gejala ringan demam dan batuk.

        Baca Juga: Alur Layanan Telemedicine dan Obat Gratis bagi Pasien Isoman | Infografis

        "Target sasaran adalah prioritas masyarakat miskin yang terkena Covid-19 dengan gejala OTG dan ringan," tutur Luhut.

        Alokasi paket dilakukan berdasarkan jumlah kasus aktif yang menjalani isoman di masing-masing Kabupaten/Kota. Puskes TNI akan menjadi pusat komando distribusi obat ini, bersama masing-masing Kesdam.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: