Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bahaya Ini! Rumitnya Struktur Cukai Rokok Buka Celah Kongkalikong Pajak

        Bahaya Ini! Rumitnya Struktur Cukai Rokok Buka Celah Kongkalikong Pajak Kredit Foto: Bea Cukai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sistem tarif cukai hasil tembakau (CHT) di Indonesia yang jelimet dinilai masih menimbulkan berbagai permasalahan khususnya dalam upaya pengendalian konsumsi tembakau di Indonesia. Itulah sebabnya penyederhanaannya perlu untuk dilakukan.

        “Semua peneliti terutama pegiat tobacco control setuju bahwa struktur cukai rokok di Indonesia itu terlalu berlapis-lapis,” ujar Program Manager di Perkumpulan Prakarsa Herni Ramdlaningrum. Inilah membuat prevalensi perokok di Indonesia selalu makin tinggi karena struktur cukai rokok yang berlapis memberikan akses untuk rokok murah. 

        Selain menghambat pengendalian konsumsi, struktur yang rumit juga membuat penerimaan negara dari cukai rokok tidak optimal. Herni juga menilai bahwa kerumitan stuktur CHT membuka peluang bagi pabrikan rokok untuk melakukan pengindaran pajak. Baca Juga: Kabar Menggembirakan Disampaikan Sri Mulyani, Pajak untuk Barang Jenis Ini Dibebaskan

        “Sangat bisa untuk melakukan penghindaran pajak dengan membayar tarif yang lebih murah, karena struktur yang terlalu rumit sehingga pengawasan oleh otoritas juga menjadi sulit,” katanya.

        Selain itu, tambahnya, rumitnya struktur tarif memungkinkan pabrik rokok besar bisa mengklaim bahwa mereka memproduksi jumlah yang lebih kecil dari pada kenyataannya. Menurutnya hal ini juga memungkinkan pengusaha untuk memproduksi rokok tidak melebihi ketentuan agar bisa terhindar dari kewajiban membayar tarif cukai tertinggi.

        Secara terpisah, Ekonom Tax Center Universitas Indonesia Vid Adrison mengatakan bahwa selama struktur tarif CHT masih 10 lapis belum menggambarkan kebijakan CHT yang baik. Baca Juga: Kendala dan Tantangan Simplifikasi Tarif Cukai Tembakau

        “Struktur cukai yang rumit bisa menyebabkan penghindaran pajak yang legal, sehingga menimbulkan tidak optimalnya penerimaan negara,” katanya. Dengan sistem yang rumit, kata Vid, perusahaan rokok mungkin akan memilih cukai yang lebih rendah sekalipun tidak bisa menjual produk sebanyak-banyaknya.

        Vid mengatakan, fokus utama dari memperbaiki rumitnya struktur cukai ini harus diarahkan pada tujuan pengendalian konsumsi tembakau. Demi mencapai pengendalian konsumsi tembakau yang optimal, lanjutnya, struktur tarif CHT harus simpel alias tidak banyak tarif.

        “Lebih baik disederhanakan. Penyederhanaan struktur CHT penting untuk mengoptimalkan pengendalian konsumsi tembakau dan mengoptimalkan revenue alias penerimaan negara,” sebutnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: