Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KAMI Dianggap Kelompok Berbahaya, Gatot Nurmantyo: Lucu...

        KAMI Dianggap Kelompok Berbahaya, Gatot Nurmantyo: Lucu... Kredit Foto: Batara
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo kembali muncul. Kali ini, dia kembali menyinggung KAMI yang kerap dianggap sebagai kelompok berbahaya.

        Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo, menyampaikan pada orasi kebangsaannya untuk memperingati HUT ke-1 KAMI dan HUT ke-76 RI yang ditayangkan di kanal YouTube Refly Harun.

        Baca Juga: Muncul Lagi, Gatot Nurmantyo Berapi-api Bicarakan Korupsi

        Gatot Nurmantyo menyebut, sikap dan langkah KAMI memang tidak selamanya diterima oleh pihak-pihak terkait. Seperti diketahui bersama, lanjut Gatot, sikap KAMI lebih sering disalahpahami sebagai upaya yang dianggap mengganggu pemerintah.

        "Atau menjadi lucu karena KAMI kemudian dicurigai sebagai kelompok yang berbahaya," ungkapnya, menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Jumat (20/8/2021).

        Menurut Gatot, kesalahpahaman dan kecurigaan itu membuat aktivis KAMI menjadi sasaran berbagai bentuk ancaman dan teror, termasuk penangkapan Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, dan Anton Permana.

        Menurutnya, aktivis KAMI di daerah dijadikan kambing hitam atas penolakan Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja. "Khususnya saya memberi hormat dan simpati yang tinggi atas pengorbanan para pejuang KAMI dan tidak ada pengorbanan yang sia-sia, yakin itu," ujarnya.

        Kendati demikian, Gatot mengaku bahwa para aktivis KAMI telah menyadari segala risiko tersebut. Oleh sebab itulah, lanjutnya, tidak ada kata gentar dan titik kembali bagi para aktivis KAMI.

        "Karena apa yang KAMI perjuangkan sepenuhnya hanya demi rakyat nusa bangsa dan negara," tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: