Pemerintah Sebut Sektor Kelapa Sawit Jadi Tulang Punggung Ekonomi Negara

Pemerintah mencatat perkembangan kinerja yang positif dari sektor perkebunan kelapa sawit bahkan di masa pandemi. Pada peningkatan perekonomian nasional yang mencapai 7,07% di kuartal II 2021, sektor kelapa sawit menunjukkan kontribusi yang positif, yakni sebesar 3,5% dari total PDB nasional.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan Kemenko Perekonomian Mochammad Edy Yusuf menjelaskan kontribusi terbesar sektor sawit berada pada aktivitas ekspor, khususnya ekspor nonmigas.

Baca Juga: Kelapa Sawit Berikan Performa Positif di Lintas Sektor, BPDPKS Sayangkan Sentimen Negatif Masyarakat

"Saat ini kelapa sawit jadi ekspor nonmigas terbesar di Indonesia. Kalau berdasarkan data, tahun 2019 [kontribusi ekspor sawit] itu USD 18,7 miliar dari total [ekspor] nonmigas USD 195 miliar. Tahun 2020 meningkat [menjadi] USD 24,2 miliar dari total ekspor nonmigas USD 154,9 miliar. Kalau kita lihat persentase di 2020 ini sudah mencapai 15,6% dari total ekspor nonmigas," kata Edy dalam acara BPDPKS yang dilakukan secara virtual, Selasa (24/8/2021).

Lebih lanjut, ia menyampaikan produksi kelapa sawit terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2018, produksi kelapa sawit mencapai 42,8 juta ton, kemudian meningkat pada tahun berikutnya menjadi 47,1 juta ton. Lalu pada 2020, produksi sawit juga mengalami kenaikan hingga 48,3 juta ton.

Menimbang performa tersebut, Edy memproyeksikan produksi sawit pada 2021 akan mencapai 49,7 juta ton. Menurut Edy, berdasarkan data yang diperoleh dari Januari-Juni 2021, ekspor kelapa sawit dan produk turunnya mencapai total 17,65 juta ton.

Dengan berbagai kontribusi tersebut, Edy mengatakan sektor kelapa sawit merupakan tulang punggung perekonomian negara. "Ini artinya betapa kita mendapatkan manfaat yang bersar dari sawit ini terhadap perekonomian nasional. Kelapa sawit ini adalah backbone atau tulang punggung perekonomian kita," tuturnya.