Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kemenkes Tegaskan Varian Delta Lebih Bahaya: 60% Lebih Menular daripada Alfa

        Kemenkes Tegaskan Varian Delta Lebih Bahaya: 60% Lebih Menular daripada Alfa Kredit Foto: Antara/Arif Firmansyah
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, menegaskan, varian Delta dari virus Covid-19 lebih berbahaya dibanding varian virus lainnya, bahkan dari varian virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China, pada 2019 lalu.

        "Pada prinsipnya, reproduction number dari varian Delta itu 5 sampai 8 kali lebih tinggi daripada virus Covid-19 Wuhan yang lama maupun dengan [varian] virus Alfanya," kata Nadia secara virtual, Selasa (24/8/2021).

        Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Endemi, Begini Syaratnya Menurut Kemenkes

        Varian Delta dikatakan memiliki risiko penularan rumah tangga yang diperkirakan 60% lebih tinggi daripada varian Alfa. Padahal, varian Alfa itu sendiri sudah jauh lebih menular daripada versi asli virus dari Wuhan, China.

        Kemudian, Nadia mengungkapkan jika varian Delta juga menjadi salah satu penyebab angka kematian nasional yang terbilang tinggi belakangan ini. Varian Delta juga yang menyebabkan kasus rawat inap melonjak drastis.

        "Artinya, dia meningkatkan tingkat keparahan. Makanya kemudian, kita bisa melihat banyak sekali masyarakat yang mungkin di awal-awal tidak bergejala atau gejala ringan, tapi kemudian saturasi oksigennya cepat turun dan menjadi sesak," jelas Nadia.

        Tak hanya itu, varian Delta juga disebut sebagai faktor utama penyebab meningkatnya kasus Covid-19 pada kelompok anak-anak usia sekolah. Varian Delta juga membuat CT Value lebih rendah dan periode infeksius (viral shedding) menjadi lebih panjang.

        "Jadi, saya sampaikan artinya [faktor-faktor] ini adalah yang harus kita waspadai terkait dari varian Delta ini," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: