Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pembangunan Graha Lestari Indah Batal Gelar 'Right Issue'

        Warta Ekonomi -

        WE Online, Jakarta - PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI) membatalkan niatan perseroan untuk melakukan penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan memesan efek terlebih dahulu atau right issue.

        Presiden Direktur PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk Nicholas Spassky Hutapea mengatakan pembatalan right issue ini dilakukan karena tim penilai melakukan pengunduran ini.

        "Pembatalan ini terpaksa kami lakukan karena pengunduran diri tim penilai dilakukan secara tiba-tiba sehingga tidak memungkinkan kami untuk mencari tim penilai pengganti," katanya dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/9/2014).

        Menurut Nicholas, perseroan akan menerbitkan right issue dengan menggunakan laporan keuangan per 30 Juni 2014.

        "Tim penilai pengganti kami rasa tidak akan bisa menyelesaikan laporan penilaian sesuai jadwal yang telah ditetapkan dengan penggunaan laporan keuangan Juni 2014," tambahnya.

        Dalam kesempatan yang sama, Miduk Pakpahan selaku pimpinan dari Kantor Jasa Perlindungan Publik (KJPP) dalam keterangannya menjelaskan PT Belida Karya Lestari (BKL) yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan melalui anak usahanya, yaitu PT Tempirai Energy Resources (TER), di mana perusahaan tersebut telah memiliki persetujuan peningkatan usaha pertambangan eksplorasi menjadi operasi produksi dari Bupati Musi Banyuasin.

        Sesuai dengan data dan informasi yang diperoleh, lanjut Miduk, cadangan batu bara milik TER direncanakan untuk PLTU mulut tambang. Namun demikian, pihak TER tidak dapat menjelaskan mengenai perkembangan pembangunan PLTU mulut tambang yang dimaksud.

        "Dengan kondisi tersebut maka kami kesulitan dalam memperhitungkan penjualan karena tidak adanya PLTU mulut tambang yang akan menyerap hasil produksi TER seperti yang direncanakan semula," jelasnya.

        Sebelumnya, perseroan mengumumkan akan melepas sebanyak 97.600.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Perseroan menawarkan saham seharga Rp 150 per saham. Rencananya, perseroan juga akan menerbitkan sejumlah 170.800.000 waran seri II yang akan menyertai saham baru sebagai intensif bagi pemegang saham perseroan dan pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Total dana yang diincar perseroan dalam penerbitan PUT IV ini sebesar Rp 14,64 miliar.

        Dana PUT IV ini awalnya 70,7% atau Rp 10,35 miliar akan digunakan untuk meningkatkan penyertaan pada BKL dari 30% menjadi 99% dengan jalan akuisisi dari pemegang saham lain. Sisanya sebesar 29,3% atau Rp 4,29 miliar untuk meningkatkan modal kerja TER yang merupakan anak usaha BKL.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Cahyo Prayogo

        Bagikan Artikel: