Rapat Komisi I DPR RI menjadi riuh karena protes terkait tidak hadirnya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Rapat tersebut digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/9/2021).
Baca Juga: Jalankan Pesan Prabowo, Gerindra dan Muhammdiyah Komitmen Jaga Persatuan
Rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyahri hanya dihadiri Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Letjen Joni Supriyanto yang mewakili Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, sementara Prabowo Subianto diwakili Wamenhan Herindra.
Sejumlah anggota pun protes, terutama soal ketidakhadiran Marsekal Hadi Tjahjanto yang mereka sebut tidak bisa diwakilkan.
Salah satu yang protes adalah anggota Komisi I Fraksi Golkar Nurul Arifin.
"Hari ini semua diwakilkan, memang tidak ada larangan, cuma buat kami Panglima tidak ada di dalam UU MD3-nya. Kalau Menhan memang boleh diwakilkan begitu kan, dan selanjutnya terserah pada kesepakatan pleno seperti apa," jelas Nurul Arifin.
"Tapi buat saya pribadi, ini preseden, tiba-tiba semua tidak hadir. Jadi kita lembaga mau jadi lembaga wakil-wakilan maksudnya? Kita di sini kan representasi suara wakil rakyat," sambungnya.
Sementara itu, anggota dari Fraksi PDIP TB Hasanuddin tak mempersoalkan jika Prabowo Subianto diwakili Wamenhan.
Namun, TB Hasanuddin menyoroti Panglima TNI yang diwakili Kabais TNI.
"Dengan segala hormat, sebetulnya surat Panglima ini perlu dikoreksi untuk urusan-urusan anggaran dan final membuat keputusan dalam bentuk transkrip Komisi I dengan pemerintah, artinya ini keputusan negara, Panglima TNI tidak bisa asal menunjuk saja," tegas TB Hasanuddin.
Menurut penjelasan Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis, Komisi I mendapat surat dari Kemenhan bahwa Prabowo Subianto punya agenda kunjungan ke luar negeri. Sementara Panglima TNI ke Sumatra.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq