Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Panas Gatot Vs Letjen Dudung, Dear Prabowo, Bapak Nggak Perlu Turun Tangan

        Panas Gatot Vs Letjen Dudung, Dear Prabowo, Bapak Nggak Perlu Turun Tangan Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDI Perjuangan Kapitra Ampera mengatakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tidak perlu turun tangan dalam polemik hilangnya patung pada diorama peristiwa G30S/PKI, antara Gatot Nurmantyo dan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman.

        Polemik itu berawal dari pernyataan mantan Panglima TNI itu yang menuding TNI sudah disusupi oleh PKI. Gatot menyampaikan tudingan tersebut menyusul hilangnya tiga patung pada diorama peristiwa penumpasan G30S/PKI di Museum Darma Bhakti Kostrad. Baca Juga: Potensi Prabowo Subianto Menangi Pilpres 2024 Tinggi, Tinggal Taklukan Tantangan Ini

        Kapitra menilai Prabowo tak perlu turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

        "Untuk apa? Enggak perlu ditarik-tarik ke Pak Prabowo, ya. Ini masalah sektoral yang sangat sepele," kata Kapitra kepada JPNN.com, Selasa (28/9). Baca Juga: Hubungan dengan Rizieq Mulai Berjarak, Pak Prabowo Jangan Nyapres di 2024 daripada Kalah Lagi!

        Kapitra menambahkan polemik tersebut tidak perlu juga dibesar-besarkan.

        "Jangan masalah kecil dibesar-besarkan. Masalah besar juga jangan dikecil-kecilkan," ujar Kapitra.

        "Jadi, praduga-praduga itu tidak usah diumbar di publik agar tidak menimbulkan polemik di antara anak bangsa," sambung Kapitra.

        Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio sebelumnya mengatakan Menhan Prabowo Subianto perlu angkat bicara menanggapi masalah Gatot Nurmantyo dan Letjen Dudung Abdurachman soal patung tersebut.

        Hendri menilai pandangan Menhan Prabowo Subianto soal hilangnya diorama itu penting untuk didengar.

        "Yang hilang itu, kan, bukan menceritakan sejarah Kostrad, tetapi sejarah Indonesia. Jadi, penting Menhan bicara," ujar pendiri lembaga KedaiKOPI itu, Selasa.

        Pengajar di Universitas Paramadina itu juga mengatakan pendapat Prabowo sebagai mantan prajurit dan perwira di TNI juga penting untuk didengar soal hilangnya patung tersebut.

        Terlebih lagi dia menilai penjelasan Pangkostrad Letjen Dudung mengenai hilangnya diorama itu belum menjawab tudingan Gatot Nurmantyo.

        "Penjelasan Kostrad bahwa alasan hilangnya diorama karena sang penggagas diorama ingin diorama itu dibongkar, alasan yang aneh, ya. Ini harus diperjelas," tegas Hendri Satrio. 


        Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: