Untuk mengoptimalkan penggunaan gas bumi di wilayah Indonesia Timur, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Sub Holding Gas Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina Gas (Pertagas), terus mempelopori pengembangan infrastruktur small scale LNG di Kalimantan. Infrastruktur tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung pemerintah untuk menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan secara merata di Indonesia.
Infrastruktur yang dirampungkan Pertagas tersebut berupa fasilitas Filling Station LNG dan Cargo Dock. Lokasinya berada di Area Kilang PT Badak LNG yang terletak di Satimpo, Bontang Selatan, Kalimantan Timur. Fasilitas ini mampu melayani kapal pengangkut hingga 50 isotank berukuran 40 feet dalam waktu yang bersamaan.
Pada Jumat (1/10/2021), fasilitas Filling Station LNG dan Cargo Dock Bontang ini secara resmi dioperasikan. Seremoni peresmian yang berlangsung di area kilang PT Badak LNG tersebut, dihadiri jajaran Direksi PT Badak NGL, Direksi PT Pertamina Gas serta dihadiri secara virtual oleh Direktur Utama PT PGN, dan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina.
Direktur Utama Pertagas Wiko Migantoro menyampaikan, pembangunan fasilitas ini dimaksudkan untuk mendukung niaga LNG anak perusahaan Pertagas, PT Pertagas Niaga untuk konsumen dengan kebutuhan volume maksimum 3.600 MMBTU per hari. Mulanya, bisnis ini diawali dengan pengiriman LNG skala kecil untuk kebutuhan laundry dan perhotelan di Kota Balikpapan.
"Bisnis ini terus berkembang seiring meningkatnya demand konsumen. Pada tahun 2019 fasilitas Filling Station pertama yaitu Plant 26 berhasil dibangun," ungkap Wiko.
Sementara Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menjelaskan bahwa Filling Station LNG dan Cargo Dock baru ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus meningkat.
"Filling Station Plant 26 direspons positif oleh industri hingga tidak lagi mencukupi untuk memenuhi demand konsumen. Atas kebutuhan tersebut, Sub Holding Gas menambah kapasitas filling station dan cargo dock di Bontang. Fasilitas ini dapat diakses dari laut sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi konsumen," ujarnya.
Sedangkan Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Mulyono menyampaikan, Pertamina secara konsisten terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan ketersediaan energi di seluruh pelosok negeri.
"Penyediaan Fasilitas Filling Station LNG dan Cargo Dock Bontang merupakan jawaban atas situasi dan kondisi geografis Indonesia yang penuh tantangan. Fasilitas ini tentu akan menjadi instrumen penting pendukung pengembangan kawasan industri di wilayah Kalimantan khususnya dan wilayah Indonesia Timur pada umumnya," ujar Mulyono.
Dengan beroperasinya fasilitas baru ini, maka total kapasitas LNG Filling Station yang dimiliki Sub Holding Gas menjadi total 32,2 BBTUD (18,2 BBTUD di Bontang dan 14 BBTUD di Arun). Kini, Sub Holding Gas Pertamina telah mampu menjangkau kebutuhan gas bumi tidak hanya di Kalimantan, tapi juga di Sulawesi, Bali, Maluku dan Papua.
Seluruh upaya ini merupakan dukungan Pertagas untuk merealisasikan komitmen Sub Holding Gas Pertamina dalam rangka mendukung program pemerintah untuk memberikan jaminan supply energi yang merata, khususnya untuk pengembangan industri di wilayah Indonesia Timur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat