Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wakil Muhaimin: Kalau Gerindra Sudah Disalip, Berarti Golkar Sebentar Lagi

        Wakil Muhaimin: Kalau Gerindra Sudah Disalip, Berarti Golkar Sebentar Lagi Kredit Foto: Majelis Permusyawaratan Rakyat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) optimistis bisa meraih posisi minimal dua besar pada Pemilu 2024 mendatang.

        Apalagi, berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), tren elektabilitas PKB terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu dan sudah menyalip elektabilitas Partai Gerindra. 

        Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengaku bersyukur bahwa berdasarkan hasil survei SMRC, tren elektabilitas PKB terus membaik.

        ”Ini PKB konsisten naik, artinya sesuai dengan apa yang selama ini PKB harapkan dan kerjakan. Seperti bahasanya Pak Muhaimin Iskandar, ketua umum kami, PKB harus mampu menyalip Gerindra dan Golkar. Kalau Gerindra saat ini sudah kesalip, ini insyaallah Golkar sebentar lagi,” ujar Guz Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid–saat menjadi penanggap pada paparan hasil survei terbaru SMRC bertajuk ‘Partai dan Calon Presiden: Kecenderungan Sikap Pemilih Menjelang 2024’ yang dirilis di Jakarta, Kamis (7/10/2021).

        Diketahui, hasil survei ini menunjukkan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar 22,1%, disusul Golkar 11,3%, PKB 10%, Gerindra 9,9%, Demokrat 8,6%, PKS 6%, dan Nasdem 4,2%. Sementara partai-partai lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 18,8%.

        Dilihat dari data tren hasil survei 2020-2021, PDIP cenderung mengalami penurunan. Pada survei Maret 2020, PDIP mendapatkan dukungan 25,9% suara publik. Ada penurunan sekitar 3,8% pada survei September 2021 menjadi 22,1%.

        Suara PDIP sempat naik menjadi 27,4% pada Oktober 2020, tapi setelah itu terus mengalami penurunan sampai sekarang.

        Partai Gerindra juga mengalami hal yang sama. Pada survei Maret 2020, dukungan publik pada partai ini sebesar 13,6%. Suara Gerindra kemudian menurun menjadi 9,9% pada September 2021.

        Sementara itu, kecenderungan kenaikan terlihat pada PKB, dari 7,7% menjadi 10,0% pada periode yang sama. Golkar dari 8,4% menjadi 11,3%, Demokrat dari 7,0% menjadi 8,6%, PKS dari 4,4% menjadi 6,0%, dan NasDem dari 3,0% menjadi 4,2%. Dukungan pada partai-partai lain masih di bawah ambang batas 4%.

        Dikatakan Gus Jazil, untuk mencapai hasil maksimal pada Pemilu 2024 dengan menjadi pemenang pemilu atau minimal dua besar, saat ini PKB terus melakukan berbagai kegiatan untuk pemenangan Pemilu 2024.

        ”Kita mulai dengan pencalegan dini, pemetaan dapil, semua kita jalan sekarang. Jadi bagi teman-teman, siapa saja silakan mendaftar jadi caleg PKB. Ini kami lakukan secara terbuka, nanti akan kami lakukan fit and proper test sekaligus talent scooting,” tuturnya.

        Menurut Gus Jazil, temuan terbaru SMRC yang menempatkan PKB di posisi tiga besar dan tren elektabilitasnya terus menanjak, membuatnya semakin optimistis dan bergairah untuk menyongsong Pemilu 2024.

        ”Tentu informasi yang disampaikan SMRC ini membuat kami lebih bergairah untuk membuat rencana-rencana pemenangan. Mudah-mudahan nanti kalau dilakukan survei di tiga bulan kedepan, PKB sudah lebih baik posisinya,” urainya.

        Survei opini publik ini digelar pada 15-21 September 2021 melalui tatap muka atau wawancara langsung. Terdapat 981 responden yang valid terpilih secara acak (multistage random sampling) dari seluruh populasi Indonesia yang berumur minimal 17 tahun atau sudah menikah.

        Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar sekitar 3,19% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: