Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Teknologi Finansial Bantu Masyarakat Unbanked dan Underbanked Akses Layanan Keuangan

        Teknologi Finansial Bantu Masyarakat Unbanked dan Underbanked Akses Layanan Keuangan Kredit Foto: GoTo
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ekosistem keuangan digital Indonesia kian menunjukan eksistensinya di antara masyarakat dan di tengah kondisi pandemi yang berangsur mereda. Sebagai contoh ada Grup GoTo Financial, hasil merger Gojek dan Tokopedia, sebagai penyedia layanan keuangan dan solusi bisnis.

        Grup GoTo melalui entitasnya menunjukkan bahwa ekosistem keuangan digital oleh financial technology (fintech) saat ini terbukti meningkatkan inklusi keuangan, salah satunya membantu masyarakat unbanked atau underbanked.

        Inklusi keuangan sendiri memiliki peranan penting untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, target inklusi keuangan naik dari 76 persen menjadi di atas 90 persen dalam waktu tiga tahun ke depan. Baca Juga: GoTo Mau IPO, Anak Usaha Gandengan Sama Bursa Buat Gaet Investor Muda

        Hasil riset oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) yang berjudul Peran GoTo Financial terhadap Inklusi Keuangan Indonesia Tahun 2021 menunjukkan GoTo Financial telah membantu masyarakat unbanked dan underbanked mengakses layanan keuangan formal. Satu dari empat konsumen yang belum pernah terekspos jasa perbankan sekarang memakai layanan perbankan setelah menggunakan GoPay.

        “Platform seperti GoTo Financial, termasuk GoPay menjadi gerbang akselerasi inklusi keuangan terutama dalam mendukung pemulihan ekonomi," kata Kepala Lembaga Demografi FEB UI, Turro S. Wongkaren, dalam acara virtual.

        Penelitian tersebut juga menunjukkan masyarakat yang sebelumnya tidak terekspos ke produk dan layanan perbankan dan nonperbankan mayoritas adalah yang memiliki tingkat pendidikan rendah serta tidak memiliki penghasilan atau berpenghasilan rendah.

        “Terdapat beberapa temuan menarik pada riset ini, khususnya mengenai bagaimana GoPay dan produk GoTo Financial lainnya tidak hanya berdampak pada peningkatan literasi keuangan, tetapi juga meningkatkan inklusi keuangan yang telah mendorong penggunaan produk dan layanan jasa keuangan, terutama di kalangan masyarakat unbanked dan underbanked,” tambah Turro.

        Hasilnya, satu dari lima Konsumen Go-pay tidak memiliki atau tidak menggunakan rekening bank secara aktif, lalu satu dari empat  yang belum pernah terekspos dengan produk pembayaran dan layanan perbankan baru memakai jasa perbankan setelah menggunakan GoPay.

        Ragam Layanan dan Kepraktisan

        Menurut Pengamat ekonomi digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, fitur yang mudah serta layanan keuangan yang beragam memengaruhi masyarakat, khususnya unbanked dan underbanked, menggunakan fintech.

        “Indonesia saat ini sedang mengalami pertumbuhan di sektor digital. Hal itu berangsur untuk mengembangkan sebuah ekosistem, yaitu layanan keuangan digital yang dia tidak cuma menyediakan satu pola layanan saja. Jadi, dia juga menyediakan fitur pembayaran dan juga ada semi-tools, kemudian ada permodalan juga,” ujarnya saat diwawancarai Warta Ekonomi, Rabu (13/10).

        Nailul juga menerangkan perpindahan pola konsumsi masyarakat nyatanya berpengaruh terhadap pola perubahan konsumsi finansial teknologi.

        “Nah kalau kita lihat itu adalah pola masyarakat kita lebih menginginkan yang namanya kepraktisan dalam menggunakan layanan keuangan terutama keuangan digital. Maka dari itu perusahaan perusahaan keuangan digital besar itu berlomba-lomba untuk menyediakan sebuah App super yang isinya itu bukan cuman penyedia layanan keuangan digital saja tapi Ekosistem yang masuk dalam situ,” katanya lagi.

        Menurutnya, hal inilah yang memicu GoTo Financial untuk menyediakan layanan melalui aplikasi yang isinya tidak hanya GoPay, tapi juga Paylater, GoSure, GoInvestasi, GoStore, Moka, Selly, Midtrans, dan Gobiz Plus.

        “Saya rasa itu sangat berguna sekali untuk meningkatkan posisi keuangan masyarakat terutama dalam golongan unbanked atau underbanked,” imbuhnya.

        Ia juga menyebut, data tahun 2020 menunjukkan terdapat penurunan aktivitas masyarakat Indonesia di kantor cabang perbankan. Hal ini akhirnya menyebabkan banyak sekali kantor cabang Bank Umum maupun Bank BPR yang tutup di Indonesia, tentunya hal ini disebabkan oleh pola perilaku perubahan konsumsi masyarakat keuangan yang dialami oleh masyarakat Indonesia.

        “Kalau kita lihat data dari Bank Indonesia itu ada pertumbuhan sebesar 47% untuk penggunaan e-money atau uang elektronik di fintech. Nah hal itu ternyata pertumbuhannya tetap positif karena masyarakat kita mulai beralih dari pembayaran cash menuju pembayaran online,” kata Huda.

        Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia

        Sejalan dengan keduanya, Head of Corporate Communications GoTo Financial, Winny Triswandhani mengatakan GoTo Financial hadir untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia melalui layanan keuangan, uang elektronik, serta solusi bisnis di dalam ekosistem ekonomi digital.

        “GoTo Financial dirancang untuk seluruh lapisan masyarakat, jadi, GoTo Financial itu menyediakan berbagai produk jasa keuangan melalui layanan uang elektronik GoPay. Untuk bisnis dari berbagai lini usaha dan skala, mulai dari UMKM, perusahaan rintisan, hingga korporasi, GoTo Financial menawarkan solusi bisnis lengkap melalui Midtrans--payment gateway terkemuka, Moka dan GoBiz plus--jaringan POS terbesar di Indonesia, serta platform GoBiz dan Selly yang dapat meningkatkan efisiensi usaha online,” ujar Winny melalui sebuah wawancara.

        Selanjutnya Winny menyebutkan ekosistem digital ini diharapkan dapat membantu meningkatkan akses terhadap layanan keuangan. GoTo Financial turut memberikan edukasi dan pendampingan untuk UMKM dan juga masyarakat luas agar lebih terbekali dengan produk bisnis dan keuangan.

        “Melalui Akademi Mitra Usaha (KAMUS), GoTo Financial turut memberikan edukasi dan pendampingan bisnis yang ditujukan untuk UMKM agar dapat mendapatkan wawasan bisnis, serta dapat terkoneksi dengan para pelaku usaha lainnya untuk saling belajar dan berbagi pengalaman,” ujarnya.

        Ia menambahkan GoTo Financial melalui GoPay juga menghadirkan FinanSiap, menghadirkan wadah edukasi keuangan yang holistik agar anak muda dapat mengelola keuangan dengan lebih cerdas dan matang. Baca Juga: Habis Diguyur Dana Triliunan Rupiah Sama Perusahaan Investasi Asal Arab Saudi Valuasi GoTo Meroket

        “FinanSiap dirancang agar masyarakat bisa semakin tangguh dalam mengatur keuangan di masa pandemi, serta membekali diri mereka dengan pemahaman finansial yang kuat seiring meningkatnya tren keuangan digital di kehidupan sehari-hari,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Nuzulia Nur Rahma
        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: