Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lantang! Refly Harun Sentil Proyek Ibu Kota Baru: Buang-buang Tenaga, Tidak Ada Alasan Konkret...

        Lantang! Refly Harun Sentil Proyek Ibu Kota Baru: Buang-buang Tenaga, Tidak Ada Alasan Konkret... Kredit Foto: Instagram/Refly Harun
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun blak-blakan mengatakan bahwa proyek Ibu Kota Negara (IKN) Baru buang-buang tenaga.

        Pasalnya, ada cara-cara lain untuk menyelesaikan permasalahan di Jakarta. Sepertinya, Istana atau Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) harus mendengarkan semua kritikan.

        Baca Juga: Rocky Gerung, Refly Harun, Faisal Basri, dan Kawan-Kawan Berkumpul, Apa yang Dibahas Ya?

        "Tidak ada alasan konkret yang bisa menjelaskan kenapa ibu kota harus pindah," jelas Refly Harun dalam diskusi daring “Agenda Kotor di Balik Ibu Kota Negara Baru?”, Sabtu (30/10).

        Menurut Refly Harun, permasalahan di Jakarta bisa diatasi dengan memindahkan pusat-pusat kegiatan.

        Selain itu, pembangunan gedung untuk pusat kegiatan ekonomi juga harus dihentikan.

        "Kegiatan ekonomi saat ini tak perlu lagi harus datang fisik, tetapi bisa lewat daring, sehingga tak perlu tempat yang besar," ungkapnya.

        Refly Harun mengatakan bahwa pemindahan pusat-pusat kegiatan ke tempat lain yang masih dalam jangkauan dari Jakarta juga bisa dilakukan.

        "Apalagi, saat ini sudah ada jalan tol transjawa. Lalu, ada juga proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya," katanya.

        Lebih lanjut, Refly Harun menegaskan bahwa harus ada perubahan pola pikir pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah.

        Sebab, selama ini pembangunan wilayah selalu dilakukan tanpa menggunakan perspektif lingkungan dan hanya memenuhi ambisi kekuasan untuk meninggalkan monumen.

        "Jika tak ada perubahan pola pikir, di ibu kota baru nanti akan terjadi hal yang sama dengan yang terjadi di Jakarta," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: