Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gajinya 50 Jutaan Tapi Nggak Jelas Ngapain, Stafsus Milenial Jokowi Kemana Ya? Nggak Kelihatan..

        Gajinya 50 Jutaan Tapi Nggak Jelas Ngapain, Stafsus Milenial Jokowi Kemana Ya? Nggak Kelihatan.. Kredit Foto: Twitter/Iwan Sumule
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule, ikut mempertanyakan kinerja staf khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi).

        Ia menyebut keberadaan stafsus milenial ini semakin tenggelam setelah polemik Kartu Prakerja.

        Baca Juga: Copras-Capres Sudah Digaungkan, Hasto Kasihan Sama Pak Jokowi

        “Keberadaan stafsus milenial @jokowi ke mana ya? Habis gonjang ganjing dapat proyek pelatihan kartu pra kerja triliunan rupiah, langsung menghilang,” cuitnya dalam akun Twitternya, dilihat, Senin (1/11/2021).

        Bahkan, ia pun juga mengungkapkan besaran gaji stafsus milenial Jokowi yang mencapai Rp50 juta.

        Namun, menurut dia, dengan besaran gaji tersebut hingga kini tidak jelas kinerja mereka.

        “Punya gaji lebih dari 50 juta pula, tapi tak jelas ngapain. Sementara ada rakyat miskin sakit dan mati kelaparan di pinggir jalan,” sebutnya.

        Baca Juga: Komentari Presiden Sebelum Era Jokowi, Orangnya Amien Rais: Bukan Kaleng-kaleng, Bukan Boneka!

        Sebelumnya, Perwakilan Persaudaraan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Andi Wahyudin menilai, belum ada manfaat dari keberadaan Staf Khusus (Stafsus) Milenial Presiden saat ini.

        Justru, menurut pria yang akrab disapa Wahyu itu, yang terdengar malah ada stafsus milenial melontarkan pernyataan kontroversial.

        "Tidak ada kontribusi yang nyata dari stafsus milenial yang dirasakan kaum milenial, jadi lebih baik dibubarkan saja. Stafsus milenial ini nggak ada kontribusinya yang nyata, hanya menghabiskan anggaran," ujarnya dalam diskusi daring yang digelar Jakarta Journalist Center dengan tema 'Sumpah Pemuda 28 Oktober, Memasuki Revolusi 4.5', Jakarta, Sabtu, 30 Oktober 2021.

        "Kami yang berharap stafsus milenial kontribusi yang banyak untuk kaum milenial. Dari mereka diharapkan ada wajah kebijakan untuk yang hadir bagi milenial," katanya.

        Diketahui, Presiden Joko Widodo menunjuk 7 anak muda, yani Putri Indahsari Tanjung, Adamas Belva Syah Devara, Ayu Kartika Dewi, Angkie Yudistia, Gracia Billy Yosaphat Membrasar, Andi Taufan Garuda Putra, dan Aminudin Ma’ruf sebagai stafsusnya.

        Namun, dua stafsus yakniAdamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan, resmi mengundurkan diri.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: