PAMA Tanam Pohon Buah Langka di Bantaran BKT

PT Pamapersada Nusantara dan PT Prima Persada melakukan penanaman pohon buah langka di bantaran Banjir Kanal Timur (BKT), tepatnya di Taman Semut, Jakarta Garden City, Sabtu (27/11/2021).

Kegiatan penanaman pohon diawali dengan Gowes Bersama dari Kantor Pusat PAMA di Pulo Gadung Jakarta Timur, pagi pukul 07.00.

Penanaman pohon secara simbolis dihadiri oleh sejumlah unsur pemerintah Kecamatan Cakung Timur, Ketua RT, perwakilan dari TNI dan Polri setempat, serta Pengelola Jakarta Garden City.

Maidi Irvan, CSR Dept. Head PAMA mengungkapkan, kegiatan tersebut sejalan dengan semangat PT Pamapersada Nusantara dan PT Kalimantan Prima Persada untuk memberikan nilai tambah pada pihak terkait, melalui Pilar Lingkungan yang salah satu dari 5 Pilar yang menjadi fokus program CSR PAMA, serta didorong oleh keprihatinan terhadap kenyataan semakin langkanya buah-buahan asli Indonesia.

Adapun jumlah Tanaman Buah Langka Nusantara yang kami tanam di area Jakarta Garden City sedikitnya berjumlah 500 bibit. Kegiatan tersebut juga melibatkan komunitas sepeda karyawan PAMA GROUP guna menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan adalah hal yang patut dijalankan oleh setiap insan PAMA.

PAMA menyadari bahwa peran serta perusahaan dalam menjaga lingkungan di suatu daerah tidak terlepas juga dari kesadaran kami sebagai bagian dari masyarakat, serta keinginan kami untuk terus bertumbuh dan berdaya bersama masyarakat.

Khususnya di Jakarta, tempat kantor pusat kami berada, Program Lingkungan lainnya juga tidak luput dari perhatian kami, yaitu dengan membangun Kampung Iklim di RW 12 Kelurahan Jatinegara, program Pranaraksa Center, serta Pembinaan Bank Sampah juga menjadi program rutin yang kami lakukan.

“Upaya yang dilakukan oleh kerjasama multipihak ini akan memberikan manfaat pada aspek biodiversity dan lingkungan,” jelas Maidi Irvan, CSR Dept Head PAMA. “Dalam konteks biodiversity, kegiatan ini bermanfaat untuk mempertahankan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia," sambungnya.

Selain itu Maidi menjelaskan bahwa, dari aspek lingkungan kegiatan ini bermanfaat untuk penyerapan emisi CO2 | konservasi tanah dan air, memberi edukasi pada masyarakat sekitar dan juga akan bermanfaat untuk perbaikan iklim mikro berupa udara yang sejuk bagi lingkungan lokasi penanaman.

Kolaborasi gotong royong membangun bangsa antara pemerintah, swasta dan masyarakat ke depan memang diarahkan pada kemandirian masyarakat dalam mengelola sumber dayanya, yaitu manusia, budaya, alam dan lingkungan hidup.

"Mari kita bersama-sama saling bersinergi tentunya untuk tujuan bersama sebagaimana yang tercantum dalam Sustainable Development Goals," tutup Maidi.