Mark Zuckerberg Kebanyakan Duit, Bendungan Bekas yang Sudah Rusak Dibeli Seharga Rp241 M
Pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan baru saja membeli 110 hektar bendungan bekas perkebunan gula di pulau Kauai, Hawaii. Sayangnya, bendungan tersebut dikabarkan telah rusak sejak 2006 yang secara tragis melepas lebih dari 400 juta galon air ketika salah satu temboknya runtuh hingga menewaskan tujuh orang, termasuk seorang wanita hamil.
Melansir New York Post di Jakarta, Selasa (28/12/21) dengan demikian, Zuckerberg memiliki tambahan tanah perkebunan yang sudah cukup besar di Hawaii. Tanah tersebut sebagian besar terletak di lahan pertanian dan konservasi yang dilindungi di sekitar rumahnya, Peternakan Ko'olau.
Sebelumnya, Zuckerberg telah membeli sekitar 700 hektar untuk USD100 juta (Rp1,4 triliun) pada tahun 2014 dan tambahan sekitar 600 hektar untuk USD53 juta (Rp753 miliar) pada bulan April.
Baca Juga: Elon Musk Nyinyir ke Mark Zuckerberg, Katanya: Metaverse Tak Semenarik Itu
"Mark dan Priscilla terus membuat rumah mereka di Peternakan Ko'olau," kata Ben LaBolt, juru bicara pasangan itu kepada Star-Advertiser dalam sebuah pernyataan.
LaBolt mengatakan pasangan itu berencana untuk memperluas pertanian, peternakan dan upaya konservasi satwa liar di 1.300 hektar mereka.
Kaloko LLC milik Zuckerberg membeli bendungan tersebut pada bulan November kemarin seharga USD17 juta (Rp241 miliar) dari perusahaan milik keluarga kamaaina Pflueger.
James Pflueger dianggap bertanggung jawab atas tragedi 2006 dalam pengelolaan bendungannya. Ia menjalani hukuman tujuh bulan penjara pada 2014 dan 2015. Kemudian, ia meninggal pada 2017 pada usia 91 tahun. Keluarga dari tujuh korban telah diberikan kompensasi sebesar USD25 juta (Rp355 triliun) pada tahun 2009.
Kembali ke Zuckerberg, menurut catatan properti Kabupaten Kauai menunjukkan bahwa rumah pertama seluas 1.272 kaki persegi dibangun pada tahun 2017 dengan penambahan pada tahun 2019. LaBolt mengatakan bahwa pasangan tersebut telah berkomitmen untuk tidak mengembangkan properti di luar tempat tinggal mereka.
Namun sayangnya, pembelian tanah sang maestro telah dinodai dengan kontroversi tuduhan bahwa dia menjajah pulau itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: