Pengamat politik Dedi Kurnia Syah memberi tanggapan terkait sosok yang digadang akan menjabat sebagai kepala otoritaria ibu kota negara baru.
Seperti diketahui, nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sangat moncer dan diduga dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga: Jokowi Akan Bertemu PM Singapura di Bintan, Bahas Apa?
Menurut Dedi, tak mengherankan jika Ahok akan dipilih oleh Jokowi. Sebab, menurutnya, kedua sosok tersebut memiliki kedekatan.
"Penunjukan kepala otorita IKN hak absolut Presiden dan membaca kedekatannya dengan Ahok bukan tidak mungkin ditunjuk," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (24/1).
Menurutnya, peluang Ahok untuk ditunjuk Jokowi cukup besar. Sebab, hal tersebut bukan hal yang sulit untuk seorang presiden.
"Sama mudahnya dengan saat Ahok ditempatkan sebagai komisaris utama Pertamina. Jadi, bukan tidak mungkin Ahok menjabat sebagai kepala otoritaria IKN," ucapnya.
Walaupun Ahok pernah terbukti diputus bersalah dan menjalani hukuman penjara, namun Dedi menilai hal tersebut bukan menjadi masalah.
"Meskipun mencederai moral politik, tapi kemungkinan tersebut tetap ada. Akan tetapi, lebih baik jika orang yang belum pernah memiliki catatan kepolisian memimpin IKN," ucapnya.
Namun demikian, Presiden Jokowi sempat membeberkan kriteria yang dia inginkan untuk menjadi kepala otoritaria IKN.
“Kalau saya inginnya, sih, orang yang punya latar belakang arsitek dan pernah memimpin daerah. Tapi itu kan keinginan saya,” ujar Jokowi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq