Praktik Kejahatan Tumbuh Subur di Negara-negara Ini, Ternyata Banyak dari Benua...

Berbicara mengenai kejahatan, ternyata ada beberapa negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia yang wajib diketahui oleh kamu yang akan bepergian ke luar negeri. Hal ini supaya kamu lebih waspada dan berhati-hati.

Sebab, perbuatan melanggar hukum atau aturan-aturan yang berlaku di sebuah negara kerap terjadi di mana saja dan kepada siapa saja. Kejahatan sendiri tentunya adalah perbuatan melanggar hukum atau norma, perilaku yang menimbulkan kerugian, menjengkelkan atau imbasnya kepada korban. 

Baca Juga: Negara-negara yang Paling Toleransi di Dunia, Mayoritas Negara Eropa?

Masalah sosial yang menjadi perhatian terhadap keamanan sebuah negara adalah tingkat kriminalitas. World Population Review (WPR) mengatakan bahwa sedikitnya ada 10 negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia.

Negara-negara yang berada di kawasan Amerika Latin mendominasi daftar tersebut. Laman tersebut juga mengatakan bahwa tingkat kejahatan tersebut karena kemiskinan dan juga pengangguran yang tinggi. 

1. Jamaika

Masalah yang dimiliki oleh negara ini cukup beragam, yaitu korupsi pemerintah, kelompok kriminal, sampai kekerasan seksual yang tinggi sehingga mendapatkan indeks kejahatan sebesar 67,47.

Dewan Penasihat Keamanan Luar Negeri atau Overseas Security Advisory Council AS mengatakan bahwa kepolisian Jamaika kekurangan staf dan mempunyai sumber daya manusia yang terbatas. Sehingga para pelancong disarankan untuk menghindari kota Spanish Town, Kingston, dan Teluk Montego. 

2. Brasil

Brasil mempunyai indeks kejahatan yang mencapai 68.31 dan tingkat pembunuhan di negara ini cukup tinggi. Bahkan, sampai menempatkan Brasil ke dalam jajaran salah satu negara dengan tingkat pembunuhan yang paling tinggi di dunia.

Masalah terbesar dari Brasil adalah kejahatan terorganisir.  Lantaran kejahatan yang terorganisir sudah berkembang sejak beberapa tahun belakangan. Perdagangan narkoba, korupsi, dan kekerasan dalam rumah tangga merupakan kejahatan yang sudah jamak terjadi di negara ini. Sekitar 10 sampai 15 wanita tewas setiap hari negara tersebut. 

3. El Salvador

Negara ini memiliki kejahatan yang terorganisir yang berperan dalam sebagian besar kejahatan kekerasan sosial.

Ada dua kelompok besar di negara tersebut, yaitu MS-13 dan juga Barrio 18. Ada sekitar 25.000 anggota geng buron yang ada di negara ini. Sekitar 9 ribu orang di penjara dan juga 60 ribu anak muda terlibat dalam geng pemuda. 

Selain kelompok kriminal, tingkat pengangguran di negara ini juga cukup tinggi dan upah yang rendah membuat banyak keluarga lebih memilih pindah ke daerah pinggiran. Kejahatan dapat terjadi sewaktu-waktu di daerah tersebut.

Mulai dari perampokan, pencurian, dan pencurian kendaraan adalah sejumlah kejahatan umum. Indeks kejahatan negara ini sebesar 67,69. 

4. Guyana

Indeks kejahatan di Guayana menjadi yang tertinggi urutan ketujuh dengan angka mencapai 68,74. Persentase pembunuhan di Guyana empat kali lebih tinggi dari Amerika Serikat. Walaupun Guyana mempunyai persyaratan yang ketat untuk mempunyai senjata api, tapi pemakaian senjata oleh para penjahat adalah hal biasa. 

Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga juga sering terjadi di Guyana karena lemahnya penegakan hukum dalam KDRT. Perampok dengan menggunakan senjata api juga sering terjadi, terutama di Georgetown. Bahkan, tidak jarang wisatawan menjadi korban pembobol hotel, perampokan, sampai penyerangan. 

5. Trinidad and Tobago Trinidad

Trinidad and Tobago mempunyai indeks kejahatan mencapai 72.43. Pemerintah setempat sudah mengalami kesulitan dalam mengurangi kejahatan di negaranya, lantaran banyak perlawanan dari berbagai pihak.

Bahkan, tidak jarang pengunjung di negara ini menjadi korban pencopetan, penyerangan, pencurian, dan juga penipuan. 

6. Honduras

Indeks kejahatan di Honduras mencapai 74,54. Puncak kejahatan di negara ini terjadi pada tahun 2012 karena ada sekitar 20 pembunuhan setiap harinya. Pembunuhan ini, umumnya dilakukan oleh para kelompok bersenjata. Bahkan, negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia ini menjadi rute perdagangan narkoba ke AS. 

Penegakkan hukum dalam negeri yang lemah mengakibatkan negara tersebut menjadi pintu masuk yang sangat mudah untuk obat-obatan terlarang. Departemen Luar Negeri AS sudah mengeluarkan peringatan perjalanan level 3 untuk negara ini. 

7. Afghanistan

Afghanistan mempunyai indeks kejahatan sebesar 76,97. Kejahatan di negara ini hadir dalam beberapa bentuk, mulai dari korupsi, pembunuhan, perdagangan narkoba, sampai pencucian uang.

Usai penarikan Soviet dari negara ini, penanaman opium dan perdagangan narkoba semakin meningkat. Bahkan, menjadi negara dengan penghasil opium ilegal terbesar di dunia.

8. Afrika Selatan

Afrika Selatan mempunyai indeks kejahatan mencapai 77,29. Negara ini memang terkenal mempunyai tingkat pemerkosaan, pembunuhan, serangan, dan juga kejahatan yang lainnya.

Faktor penyebabnya adalah kemiskinan, pengangguran, normalisasi kekerasan, dan pengucilan sosial.  Bahkan, negara dengan tingkat kejahatan tertinggi di dunia ini mempunyai tingkat pemerkosaan tertinggi di dunia.

Sekitar 132 insiden per 100 ribu orang mengakibatkan negara ini dikatakan sebagai ibu kota pemerkosaan di dunia. 

9. Papua Nugini

Negara dengan tingkat kejahatan paling tinggi di dunia berikutnya adalah Papua Nugini dengan indeks yang mencapai 80,79. Kejahatan di negara ini terutama karena kekerasan yang dikarenakan oleh perubahan sosial, ekonomi, dan politik yang cepat. 

Selain itu, ada pula tingkat kejahatan yang terorganisir berupa korupsi yang banyak di kota-kota besar dan turut menambah tingginya angka kejahatan. Letaknya geografis negara ini menjadi lokasi strategis untuk perdagangan narkoba dan juga manusia. 

10. Venezuela

Negara dengan tingkat kejahatan paling tinggi di dunia adalah Venezuela dengan indeks yang mencapai 83,76. Departemen Luar Negeri AS sudah mengeluarkan peringatan perjalanan level 4 untuk Venezuela sekaligus memperlihatkan bahwa tidak aman untuk bepergian ke negara tersebut.

Tingginya angka kejahatan karena pemerintah yang korup, sistem hukum yang lemah, dan kontrol senjata yang buruk.