Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Disinggung Ketum Demokrat, Apa Itu Kuda Hitam?

        Disinggung Ketum Demokrat, Apa Itu Kuda Hitam? Kredit Foto: Partai Demokrat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dalam acara Bimtek atau Bimbingan Teknis, (3/2), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyerukan kepada Para Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat di seluruh Indonesia agar menjadi Kuda Hitam.

        AHY menegaskan, para kader diminta untuk tidak merasa diri hebat. "Lebih baik kita menjadi kuda hitam yang tidak diperhitungkan, tapi menang," tegasnya, dikutip dari siaran pers di Jakarta, Sabtu (5/2/2022).

        Baca Juga: Songsong Pemilu 2024, AHY: Demokrat Bersiap Jadi Kuda Hitam

        Dalam siaran pers terbarunya, Partai Demokrat lantas menjelaskan lebih rinci instruksi AHY bahwa semua kader Demokrat diminta:

        1. Menjadi Kavaleri. Kavaleri adalah Pasukan Berkuda yang melakukan manuver sekaligus tembakan yang menghasilkan daya kejut. Artinya, Ketum AHY menyerukan agar para anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat aktif turun langsung (manuver) dengan memberikan bantuan yang menyentuh kebutuhan rakyat (tembakan). Demokrat harus pro rakyat.
        2. Menjadi Kuda Perang. Kuda Perang bukanlah kuda pacuan yang melaju terus di lintasannya, juga bukan Kuda Ketangkasan yang melompat hanya mengikuti perintah tuannya. Kuda Perang tahu kapan harus maju, berhenti dan mundur untuk maju kembali. Artinya, Ketum AHY mengingatkan kepada para Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat untuk meningkatkan kapasitas dan integritasnya melalui Bimtek ini agar punya inisiatif, kreativitas, dan inovasi dalam mengembangkan program-program Pro Rakyat.
        3. Menjadi Kuda Hitam. Istilah Kuda Hitam muncul di Amerika pada abad ke-19. Ada seseorang menunggangi kuda berwarna hitam yang dianggap biasa-biasa saja, tetapi akhirnya kuda itu bisa berlari lebih cepat dari pesaingnya dan meraih kesuksesan. Kisah ini ditulis dan dipopulerkan pada 1831 oleh Perdana Menteri Inggris, Benjamin Disraeli (1804-1881).

        Dijelaskan Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jovan Latuconsina, permintaan Ketum AHY menjadi kuda hitam berarti menyemangati para Anggota DPRD dari Fraksi Partai Demokrat untuk jangan kecil hati meski saat ini Demokrat di luar kekuasaan dan mungkin tidak diperhitungkan.

        "Jika seluruh kader Partai Demokrat konsisten berjuang demi rakyat, insyaallah, meski tidak diperhitungkan pada awalnya, kesuksesan akan datang. Syaratnya, terus belajar meningkatkan kapasitas dan integritas, serta terus bekerja melayani dan membantu kesulitan rakyat. Itulah hakikatnya Kuda Hitam," jelas Jovan.

        Dia melanjutkan, sejarah telah mencatat bahwa Demokrat pernah menjadi Kuda Hitam di 2004. Meski awalnya dianggap biasa saja, akhirnya Demokrat bisa medulang kesuksesan sebagai partai terbesar dan pemenang Pemilu pada 2009. Itu pula yang menjadi ikhtiar Demokrat.

        Sebagai catatan, Jovan menyebut bahwa kata kuda ini menarik karena Ketum AHY memiliki shio kuda. Pada 3 Februari 2022, saat Ketum AHY memberikan pengarahan, tidak jauh dari hari perayaan Imlek, yang dirayakan pada tanggal 1 Februari 2022, maka ada nuansa itu.

        "Secara kebetulan, Ketum AHY juga mantan Komandan Batalyon 203 Arya Kamuning, yang memiliki simbol KUDA," tutup Jovan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: