Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jenderal Dudung Diperkarakan, Agenda Tersembunyi Pelapor Dibongkar Tanpa Ampun, Ternyata…

        Jenderal Dudung Diperkarakan, Agenda Tersembunyi Pelapor Dibongkar Tanpa Ampun, Ternyata… Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa Rudi Kamri menilai pelaporan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman ke Pusat Polisi Militer TNI AD (Puspomad) terkait dugaan penistaann agama dirasa sangat ganjil. Rudi menilai ada agenda tersembunyi dibalik pelaporan perkara itu.

        Adapun Jenderal Dudung  dilaporkan oleh Koalisi Ulama, Habaib, dan Pengacara Anti Penodaan Agama (KUHAP APA). Sejak laporan itu diterima, pihak berwenang langsung bergerak melakukan pengusutan.

        “Kalau melihat dari beberapa fakta yang ada, kelihatannya sangat terang benderang bahwa mereka ini mempunyai agenda tersembunyi. Buktinya apa? Ucapan dari Cak Nun sama diksinya (dengan ucapan Dudung bahwa Tuhan bukan orang Arab, tapi mereka tidak melaporkan ke mana-mana, mereka diam saja,” ujar Rudi Kamri dalam sebuah video yang diunggah di kanal youtubenya Selasa (8/2/2022).

        Baca Juga: Omongan Orang Dekat Rizieq ke Jenderal Dudung Gak Main-main: Nanti Allah yang Balas dengan Caranya..

        Salah satu agenda tersembunyi para pelapor Jenderal Dudung lanjut Rudi adalah upaya balas dendam terkait aksi Jenderal Dudung yang menurunkan semua baliho bergambar wajah eks Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab beberapa waktu lalu.

        “Ini menurut saya, seperti yang saya ulang memang, ada intensi atau niat untuk menyerang Jenderal Dudung karena dia adalah musuh kelompok pendukungnya Rizieq Shihab,” tuturnya.

        Menurut Rudi Kamri aksi Jenderal Dudung yang menurunkan baliho Rizieq itu masih kental diingatan pihak pelapor KSAD tersebut.

        “Kemarahan mereka terhadap diturunkannya baliho Rizieq Shihab yang mengotori ruang publik di Jakarta dan sekitarnya masih mengerak kental. Ini membuat mereka selalu mengincar bahwa ‘apalagi yang bisa diserang dari Jenderal Dudung’,” ujarnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: